Bupati Banjarnegara Sebut Gus Dur Picek, Luhut Menteri Penjahit
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono terciduk tengah mengejek dan mengolok-olokan mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur dalam sebuah video. Video lama tersebut kembali diunggah oleh akun twitter @HSafardan , belum lama ini.
Budhi Sarwono mengatakan demikian dalam konteks pembubaran lembaga Pemkab. Dalam video berdurasi 23 detik itu, Budhi Sarwono bicara soal Gus Dur yang sempat menutup Departemen Penerangan dan Kementerian Sosial.
“Oh gini pak sekda, itu dinas yang lain ditutup kabeh bae. Bubarna kabeh nggo PU kabeh. Tak tandatangani saiki. Gusdur seng picek bae nutup dinas penerangan karo sosial. Apa maning wincin (Budhi Sarwono) seng matane melek. (Oh gini pak sekda, itu dinas ditutup semua aja. Bubarkan semua untuk dinas PU semua. Saya tandatangani sekarang. Gus yang matanya buta saja menutup Dinas Penerangan dan Sosial apalagi Wincin yang matanya bisa lihat),” kata Budhi dalam video tersebut.
Kala itu, Bupati Banjarnegara sudah meminta maaf dan mengklarifikasi soal pernyataannya kepada GP Anshor. Dan masalahnya sudah selesai waktu itu. Bupati Banjarnegara dalam sebuah wawancara menyebutkan Luhut Panjaitan bukan dengan nama lengkapnya melainkan menyebutkan dengan Menteri Penjahit atau Penjait.
Pada potongan video yang beredar, Bupati Banjarnegara mengulas soal dampak penerapan PPKM dan bantuan sosial yang diturunkan oleh pemerintah. Menurut dia, berdasarkan evaluasi, penerapan PPKM terbukti tokcer menekan angka kasus Covid-19 di Banjarnegara dan bantuan sosial efektif membantu masyarakat.
Bupati Budhi kembali menyebutkan nama Luhut dengan menteri penjahit, saat menggambarkan kondisi Banjarnegara sempat mengalami zona parah Covid-19.
“Waktu PPKM Darurat itu 99 persen (BOR-nya), zoma merah hampir campur hitam. Setelah instruksi Mendagri dan sesuai saran Pak Presiden dan semua dijabarkan Menteri Penjahit Ruhut Penjahit, saya laksanakan instruksinya,” demikian suara Bupati Budhi Sarwono dalam potongan videonya.
Advertisement