Bupati Banjarnegara Eks Bandar Narkoba, Mati Suri hingga Mualaf
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono (BS) pada malam hari ini, Jumat 3 September 2021. Budhi Sarwono dijebloskan ke penjara seusai diumumkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemkab Banjarnegara, tahun 2017-2018.
Tak hanya itu, KPK juga menahan orang kepercayaan Budhi, Kedy Afandi (KA). Budhi dan Kedy ditahan untuk masa penahanan pertamanya selama 20 hari ke depan terhitung sejak 3 September 2021. Keduanya ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) yang berbeda.
Ketua KPK Firli Bahuri dalam pernyataannya saat menggelar konpers di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, KPK menahan Budhi Sarwono di Rutan Gedung lama KPK Kavling C1, Jakarta Selatan. Sementara Kedy, ditahan di Rutan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur, Jakarta Selatan. Sebelum ditahan, keduanya akan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Profil Budhi Sarwono
Budhi Sarwono lahir pada 27 November 1962. Dia memiliki nama lain Kho Wing Chin/Wing Tjien. Ia adalah keturunan Tionghoa. Sebelum menjadi bupati, Budhi Sarwono tercatat sebagai Ketua Asosiasi Kabupaten PSSI Banjarnegara. Budhi Sarwono juga tercatata sebagai Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia Jateng, sekaligus pemilik PT Bumirejo Banjarnegara yang bergerak dalam bidang konstruksi. Sebelum menjadi Bupati, Budhi Sarwono merupakan Dewan Penasehat Gapensi Banjarnegara dan Ketua DPP PITI Indonesia.
Saat Pilkada Banjarnegara 2017, Budhi dan Sayamsudin maju diusung oleh PPP, Partai Demokrat dan Partai Golkar. Paslon ini meraih suara 54,69 persen saat Pilkada serentak 2017.
6 Jam Mati Suri karena Overdosis Narkoba
Di masa lalu, Budhi disebut sebagai pemakai sekaligus bandar narkoba kelas kakap di Purwokerto. Ia selalu bisa lolos dari jeratan hukum. Suatu saat dia mengalami over dosis (OD) dan kemudian mati suri selama 6 jam.
"Kalau ditahan polisi suatu saat bisa kembali pulang, tapi ketika yang menahan malaikat, saya bisa apa. Saya bersyukur mendapat kesempatan kedua," kata Budhi Sarwono dalam bukunya yang berjudul "Saya Mau Jadi Muslim, Enak Jadi Kulinya Allah, Upahnya Gede".
Peristiwa mati suri tersebut menjadi titik balik kehidupan Budhi Sarwono sebagai mualaf sejak 1998. Sejak jadi mualaf dia suka mengurus anak-anak kurang mampu. Dua anak kandungnya telah berkeluarga. Kini Budhi Sarwono mengasuh dan mengadopsi puluhan anak kurang mampu di Banjarnegara.
Perjalanan Karir Budhi Sarwono
Budhi Sarwono memiliki riwayat perjalanan organisasi dengan menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia dan juga Dewan Penasehat GAPENSI Banjarnegara. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Ketua DPP Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
Sebelum menjabat sebagai Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono dikenal sebagai pengusaha. Namun siapa sangka, Budhi Sarwono hanya lulusan SMA. Berdasarkan banjarnegarakab.go.id, Budhi Sarwono pernah bersekolah di SD NEGERI II KRANDEGAN, SMP COKROAMINOTO hingga SMA COKROAMINOTO. Dia juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Bumirejo Banjarnegara.
Advertisement