Buntut Tolak Antar Jenazah, Warga Tuban Nyekar di Puskesmas Kerek
Puluhan warga di wilayah Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban menggelar aksi nyekar atau tabur bunga di depan puskesmas setempat, Selasa 3 Oktober 2023. Aksi tabur bunga tersebut sebagai simbol telah matinya pelayanan Puskesmas Kerek.
Aksi itu dilakukan oleh warga, buntut adanya penolakan dari petugas puskesmas untuk mengantarkan jenazah menggunakan mobil ambulans dengan alasan mobil tersebut tidak diperbolehkan mengantar jenazah hingga lintas kecamatan.
"Tabur bunga ini bentuk kekecewaan kami bahwa pelayanan kesehatan di Kerek telah meninggal," jelas salah warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Rifa'i.
Rifa'i menjelaskan, kronologi penolakan sopir ambulans untuk mengantarkan jenazah lintas kecamatan itu terjadi pada Sabtu 30 September 2023 kemarin sekitar pukul 03.00 WIB.
Dimana pada saat itu ada salah satu warga asal Kecamatan Merakurak bernama Surip meninggal dunia di warung miliknya yang berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.
Kemudian, oleh pihak keluarga jenazah hendak dimakamkan di wilayah asalnya di Kecamatan Merakurak. Sehingga pihak keluarga langsung berupaya untuk mencari mobil ambulans di puskesmas terdekat.
Setelah sampai di Puskesmas Kerek, ternyata puskesmas tidak ada pelayanan dan sama sekali tidak ada orang. Sehingga salah satu keluarga menghubungi petugas atau sopir ambulans melalui ponsel.
"Jawaban sopir ambulans itu sangat mengejutkan, dimana ada aturan bahwa ambulans di sini tidak boleh mengantarkan jenazah lintas kecamatan," imbuhnya.
Karena ada jawaban seperti itu, pihak keluarga pun langsung menghubungi Puskesmas Merakurak, namun saat itu sedang ada perbaikan ambulans, sehingga langsung menghubungi Puskesmas Montong yang ternyata bisa mengantarkan jenazah.
Hal senada juga disampaikan oleh Kastur 52 tahun yang tidak lain merupakan suami dari Almarhumah Surip. Dia mengaku kecewa dengan pelayanan Puskesmas Kerek lantaran menolak untuk mengantarkan jenazah istrinya ke Kecamatan Merakurak.
"Ya itu mas yang membuat saya kecewa, kalau puskesmas lain bisa kenapa puskesmas Kerek tidak bisa mengantar jenazah lintas kecamatan," ungkap Kastur.
Kastur berharap, agar pelayanan kesehatan dari puskesmas kerek ini bisa lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Kerek dr Rika Triyana menyampaikan bahwa di Puskesmas Kerek memang sampai saat ini tidak ada mobil jenazah. Sedangkan, untuk mobil ambulans ada satu unit dan mobil Puskesmas Keliling juga satu unit.
"Kalau ambulans jenazah kami tidak ada, dan standar puskesmas memang ambulans jenazah itu ranahnya rumah sakit," ujar Rika.
Dalam regulasi, jelas dr Rika, ambulans yang ada di Puskesmas Kerek itu hanya untuk pasien rujukan atau pasien yang membutuhkan pertolongan. Kendati begitu, Puskesmas Kerek tetap memberikan bantuan apabila ada warga yang membutuhkan.
"Kami tetap memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan, misalkan makamnya jauh dari rumah kami tetap memberikan bantuan. Dengan atas pertimbangan kemanusiaan tetap kami akomodir," pungkas dr Rika.
Sebatas diketahui, dalam aksi itu perwakilan warga diterima oleh Kepala Puskesmas Kerek untuk melakukan audiensi bersama Forkopimda Kerek yang membahas terkait dengan pelayanan di Puskesmas Kerek.
Advertisement