Buntut Penggerebekan Gudbalkir Pusziad, 3 Oknum TNI AD Diperiksa
Buntut penggerebekan Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad) yang berlokasi Buduran, Sidoarjo beberapa waktu lalu, tiga oknum TNI AD diperiksa.
Kuat dugaan tiga oknum Anggota TNI AD itu terlibat penggelapan ratusan kendaraan bermotor yang ditampung di gudang milik TNI-AD. Selain itu, ada satu warga sipil yang juga turut terlibat kasus tersebut.
Kapendam V Brawijaya, Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani menyampaikan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap tiga oknum TNI AD ini bertujuan untuk mendalami kasus tersebut.
“Kita masih memproses dan mendalami keterlibatan oknum prajurit TNI AD yang diduga terlibat penggelapan ranmor tersebut,” ucap Kolonel Inf Rendra, Senin, 8 Januari 2024.
Rendra menjelaskan identitas tiga oknum yang diperiksa, mereka adalah Kopda AS, Praka J, dan Mayor BPR. Rendra menambahkan, ketiga oknum anggota yang diperiksa itu bukanlah anggota organik Kodam V Brawijaya.
“Ketiga oknum tersebut bukan Anggota Organik Kodam V. Namun karena lokasi kejadian di Wilayah Kodam V/Brawijaya sehingga penanganan dugaan penggelapan ini ditangani oleh Pomdam V/Brawijaya,” tegasnya.
Terbongkarnya dugaan pencurian dan penggelapan ini bermula dari pengembangan tersangka berinisial EI yang merupakan warga sipil. Dari hasil penyelidikan lalu di kembangkan hingga ke Sidoarjo.
Selain El, kasus ini diduga melibatkan dua anggota TNI berinisial Kopda AS dan Mayor P. Sindikat ini diketahui sudah melakukan aksinya sejak Januari 2023 lalu.
“Sindikat ini sudah berjalan dari Januari (2023) dan sebenarnya untuk pelaku curanmor, sampai sekarang ini mereka keterlibatannya adalah menyiapkan tempat,” pungkasnya.