Buntut Pembongkaran Masjid Balai Pemuda, Masyarakat Terpaksa Sholat di Gedung Peninggalan Belanda
Surabaya: Pelaksanaan ibadah sholat Jumat di Masjid Assakinah, Jumat 27 Oktober 2017, terpaksa harus dipindahkan. Hal itu menyusul pembongkaran Masjid yang berada di komplek Balai Pemuda Surabaya ini pekan lalu.
Sejumlah masyarakat dan pelajar di sekitar Balai Pemuda merasa keberatan dengan pembongkaran itu, pasalnya, mereka merasa dipersulit mencari tempat ibadah ketika tengah beraktifitas di sekitar area Balai Pemuda.
"Gini jadi sulit kalau mau sholat, ya semoga bisa mengganti masjid menjadi lebih layak," ujar Izwar Setiawan, salah seorang pelajar SMA
Negeri 6 Surabaya, saat ditemui sebelum sholat masjid dimulai. Terlihat juga Gerakan Pemuda Ansor Surabaya yang berada di sekitar komplek Balai Pemuda siang itu. Sehari sebelumnya, mereka juga memprotes perobohan.
Sehari sebelumnya, mereka telah menyerahkan nota keberatan dan protes keras atas cara Pemkot membangun proyek dengan merobohkan masjid tanpa ada pemberitahuan lebih dulu. Spanduk bernada protes dibentangkan di antara puing masjid "Kembalikan Masjid Kami", tulisnya.
Berdasarkan informasi yang mereka terima pembongkaran masjid itu salah satunya adalah untuk kepentingan kantor baru anggota dewan. Berdasarkan surat-surat yang dikeluarkan baik oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya serta Sekretaris Daerah Surabaya, di atas lahan Balai Pemuda akan dibangun Gedung Type B DPRD Surabaya.
GP Anshor menuntut, Pemkot Surabaya menyediakan satu lokasi alternatif bagi warga dikawasan Balai Pemuda untuk melaksanakan ibadahnya.
Menanaggapi hal itu Sekertaris Daerah Kota Surabaya melalui takmir masjid Assakinah, mengumumkan bahwa pelaksanaan solat Jumat dipindahkan ke dalam Gedung Merah Putih, sebuah gedung peninggalan Belanda, letaknya persis didepan puing-puing pembongkaran Assakinah berada.
Salah satu ruang di Gedung Merah Putih sendiri yang dulunya bernama De Simpangsche Societiet, dipasangi karpet sajadah. disisi depan halaman yang terdapat pipa air sebagai lokasi warga untuk berwudhu.
Tampak ratusan jemaah mengikuti ibadah dengan khidmat, meskipun masjid yang biasa mereka tempati kini sudah rata dengan tanah. (frd)