Buntut Gedung SD Ambruk, Tim Irjen Kemendikbud Turun ke Pasuruan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, menyatakan bersedih atas musibah ambruknya SDN Gentong Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Ia berharap, hal serupa takkan terjadi di masa mendatang.
Ia menyampaikan rasa empati dan duka cita yang atas meninggalnya seorang guru dan siswa dalam musibah tersebut.
"Saya bersedih sekali atas kejadian ini. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran kita semua," kata Nadiem ketika bertemu wartawan di ruang kerjanya Rabu 6 November 2019.
Ini merupakan pertemuan kali pertama antara forum wartawan pendidikan dan kebudayaan dengan Mendikbud Nadiem Makarim sejak ia dilantik menjadi Menteri Pendidikan pada 23 Oktober 2019.
Menurut Mas Menteri, panggilan akrab Nadiem kini, ia segera mengambil tindakan atas kejadian itu. Irjen Kemendikbud sudah mengirim tim untuk mempelajari penyebab ambruknya ruang belajar yang menelan korban jiwa dua orang meninggal dunia dan 11 luka luka.
"Tim Irjen Kemendikbud akan bekerja sama dengan daerah, tidak bekerja sendiri sendiri," katanya.
Gedung SDN Gentong Pasuruan itu baru selesai direnivasi tahun 2017. Ambruk 5 November 2019 atau dua tahun setelah direnovasi.
Sesuai dengan undang undang otomomi daerah, pengelolaan SD hingga SMP berada dalam kewenangan kabupaten kota. Sedang SMA dan SMK kewenangan pengelolaannya berada di tingkat Provinsi.
Namun Kemendikbud beharap kejadian ini jangan sampai menghambat proses belajar mengajar bagi siswa yang sekolahnya ambruk.
"Meskipun wewenang pengelolaan SD menjadi tanggung jawab bupati dan wali kota, namun Kemendikbud akan terus mengikuti pernanganannya.
Selain menyampaikan bersedih atas ambruknya SDN Gentong Pasuruan, Mas Menteri juga bicara tentang inovasi, pendidikan karakter, sistem zona dan soal ujian nasional (UN), yang semuanya akan dikaji ulang.