"Bunglon"an yuk di Museum Art Kota Lama Semarang
SEMARANG: Industri wisata perlu mendalami wejangan Menpar Arief Yahya. Untuk bisa maju pesat harus pintar-pintar dan kreatif mengemas atraksi, memperkuat amenitas dan membanyak kapasitas akses. Tiga A, istilah populernya.
Begitu pun yang dilakukan Kota Lama (Old Town) Semarang Jawa Tengah. Kota yang kini menjadi klangenan wisata gedung bersejarah itu terus bergerak. Selain menambah variasi content (penerangan, jalan, pameran, area parkir dll) juga meningkatkan kualitas atraksi yang ada dan terus diperbaharui.
Salah satunya dengan menambah atraksi yang ada di Old City dengan 3D Trick Art Museum Semarang. Sebagai destinasi wisata non alam yang sudah menjadi ikon jujugan Kota Lama, museum art ini seperti tak pernah kehilangan ide.
Oktober 2017 mendatang akan menghadirkan ide baru dengan konsep “Flower Garden”. Museum aka menampilkan sebuah taman bunga yang dipadukan dengan pemandangan alam dari puncak bukit dan gunung serta pantai di Indonesia. Itu menjadi wahana spesial untuk pelanggan dan pengunjung yang ingin berfoto mengekspresikan diri bersama keluarga, teman, atau sahabat.
Arif, Marketing Old City 3D Trick Art Museum mengatakan, suasana klasik yang dibalut dalam nuansa modern juga akan tersaji memanjakan para pengunjung.
“Tidak hanya berfoto, pengunjung juga bisa mengabadikan momen indah pada video dalam balutan “Illusion Frame” yang merupakan bagian dari konsep wahana baru dengan menggunakan frame atau figura,” ujarnya.
Dalam ragam wahana baru tersebut, untuk pelanggan dan pengunjung dalam merekam video akan terlihat wajah dan tubuh bagian lainya. Lalu berkamuflase seperti "bunglon" mengikuti gambar dari frame atau figura yang tersaji apik dan modern.
Dikatakan, selain menyajikan konsep baru dari berbagai wahana yang tersedia, “Omah Kwalik” yang masih menjadi wahana favorit pengunjung juga melakukan penambahan ruangan. Yaitu “Ames Room”, sebuah ruang yang menampilkan ilusi seseorang yang berada di salah satu sudut terlihat menjadi raksasa.
“Omah Kwalik, masih menjadi venue favorit pengunjung, dan kami juga menyajikan penambahan pada ruang yang sudah kami lengkapi dengan ragam properti dan kostumyang dapat digunakan secara gratis oleh pengujung yang akan berfoto,” imbuhnya.
Di Renon, Bali, juga ada kreativitas gambar-gambar dan studio foto yang keren. Namanya I Am Bali, yang fotonya sudah beredar luas melalui media sosial. "Sangat kreatif, dan media sosial banget. Kalian perlu lihat di Denpasar," ungkap Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement