Bunga Wijaya Kusuma Dipercaya Membawa Keberuntungan
Keindahan dan keanggunan bunga Wijaya kusuma, memang tidak diragukan. Warnanya putih bersih dan semerbak harumnya, memikat siapa saja yang memandangnya.
Semua orang bisa menanam bunga Wijaya kusuma. Tapi tidak semua pemilik tahu kapan bunganya itu akan mekar. Sebab bunga bernama latin Epiphyllum anguliger, mekarnya hanya pada malam hari. Itu pun sekali dalam setahun. Karena itu pemilik bunga Wijaya Kusuma rela berjam-jam bahkan sampai tengah malam menunggu bunga kesayangannya itu mekar.
Konon, barang siapa yang melihat Wijaya kusuma mekar di malam hari, ia akan mendapatkan keberuntungan. Seperti yang dilakukan Sinta penggemar tanaman Wijaya kusuma yang tinggal di Jalan Baru Kebun Jeruk Jakarta.
"Hore! Bungaku mekar, wow! indah sekali," teriak Shinta kegirangan saat melihat bunga kesayangannya mekar pada pukul 00.05 dini hari, Selasa 5 April 2022.
Mahasiswi perguruan tinggi di Jakarta itu tak ingin kejadian langka tersebut berlalu dan hilang begitu saja. Ia langsung merekam momen yang ditunggu-tunggu dengan gawai yang selalu ditangannya selama menunggu Wijaya kusuma mekar.
Ia merekam sejak bunga itu masih kuncup. "Sebenarnya yang menanam bapak, saya tinggal menikmati keindahannya" ujar Sinta sambil menunjuk ayahnya Tarno, yang larut ikut menikmati indahnya Wijaya kusuma yang sedang mekar.
Setelah memamerkan keanggunannya, selama dua jam, bunga Wijaya kusuma itu terlihat mulai layu. Sinta dan ayahnya menatap sedih seakan ingin mengucapkan sesuatu kepada bunga yang dirindukan bertahun-tahun.
Mitos Di Balik Bunga Wijaya Kusuma
Keunikan dari bunga Wijaya kusuma ini adalah mekar selalu pada malam hari, itu pun tidak bisa diprediksi tepat waktunya. Ini juga yang membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya.
Pada saat mekar, bunga Wijaya kusuma ini dipercaya bisa membawa keberuntungan. Jika mendapati bunga Wijaya kusuma ini sedang berproses mekar, katanya akan mendapatkan rezeki yang tak terduga. Mitos lainnya, bunga ini juga diyakini bisa mengangkat drajat dan wibawa seseorang.Di kalangan penghobi tanaman hias banyak yang mempercayainya.
Mitos ini sudah beredar luas di masyarakat. Konon, pada zaman kerajaan Majapahit, seorang calon raja harus memetik bunga Wijaya kusuma yang mekar sebelum naik takhta agar kerajaan yang dipimpinnya mendapat kejayaan.
Meski kebenarannya belum bisa dibuktikan, tetap saja banyak orang yang percaya akan mitos tersebut dan menganggap bunga Wijaya kusuma asal Venezuela, Amerika Latin sebagai simbol keberuntungan.
Dulunya bunga ini dibawa oleh para pedagang China ke Indonesia pada masa Kerajaan Majapahit. Karena keindahan dan keunikan bentuk serta ciri morfologinya, kemudian bunga ini dibudidayakan di Indonesia.
Bunga Wijaya kusuma saat ini keberadaannya mulai langka dan cukup sulit ditemukan. Karena kelangkaannya itu, bunga ini masuk dalam jenis tumbuhan yang dilindungi di suaka alam.
Tarno mengatakan, ia menanam Wijaya kusuma karena suka saja. Tidak ada kaitannya dengan mitos tentang Wijaya Kusuma yang berkembang di masyarakat. "Soal mitos tersebut bagi saya wallahu alam saja," katanya.
Pengalaman Pak Tarno, merawat bunga Wijaya kusuma terbilang sederhana. Cukup disiram dengan air secukupnya setiap hari dan diberi pupuk secara rutin, misalnya satu atau dua minggu sekali. Jangan lupa untuk membersihkan jika ada gulma dan atau hama di sekitarnya, pesan Pak Tarno.
Advertisement