Bung Karno dan Gus Dur, di Antara Para Legenda
Dalam momen penting, terkadang umat manusia membutuhkan figur-figur yang mampu memberikan inspirasi dalam sejarah. Mereka adalah pejuang kemanusiaan, yang telah menanamkan benih keberhasilan dalam perjalanan peradaban manusia.
"Carilah jejak para legenda," pesan KH Husein Muhammad, pengasuh Pesantren Dar-el Tauhid, Arjawinangun, Cirebon, yang dikenal sebagai sahabat Gus Dur.
Mereka adalah :Umar bin al-Khattab, Ali bin Abi Thalib Umar bin Abd al-Aziz, Abu al-Harits Al-Muhasibi, Husein Manshur Al-Hallaj, Abu Yazid al-Bisthami, Abu Hamid al-Ghazali, Abd al-Karim al-Jili, Fakhr al Din al-Razi, Abu al-Qasim al-Qusyairi, Ibnu Athaillah al-Sakandari, Muhyi al-Din Ibnu Arabi, Maulana Jalal al-Din al-Rumi, Farid al-Din al-Athar, Hafiz al-Syirazi, 'Ain al-Qudhat al-Hamadani, Ibnu Rusyd al-Hafid, Abu Ishaq al-Syathibi, Plato, Aristoteles, Iskandar al-Akbar, Budha Gautama, untuk sekedar menyebut para bijak-bestari masa lalu.
Soekarno, Hasyim Asy’ari, Ahmad Dahlan, Gus Dur, Daisaku Ikeda, Mahatma Gandhi, dan Bunda Theresia, juga sekedar untuk menyebut beberapa saja dari orang-orang besar hari ini yang sempat aku ingat. Dan di atas semuanya adalah Nabi agung, Muhammad Saw. yang disebut al-Syeikh al-Akbar sebagai Al-Insan al-Kamil.
Syams al-Din Muhammad al-Syahrzuri (w. 1288 M), pada mukaddimah bukunya “Nuzhah al-Arwah wa Raudhah al-Afrah fi Tarikh al-Hukama wa al-Falasifah”, memberi saya pengetahuan ketika ia mengatakan :
فَالزَّمَانُ قَدْ خَلَا عَنْ أَمْثَالِ هَؤلاءِ الْفُضَلاءِ ,وَصَارَ الْخَلْقُ كُلُّهُمْ – إِلَّا مَاشَآءَ الله – مَغْمُورِيْنَ بِالْجَهَالَةِ ( الْجُهَلَاءِ) . فَإِنْ كُنْتَ مِنَ الطَّالِبِيْنَ الْمُجِدِّيْنَ وَأَهْلِ الْعَقْلِ الْمُهْتَدِيْنَ فَعَلَيْكَ بِاتِّبَاعِ اَثَرِهِمْ وَالْفَحْصِ عَنْ حَقِيْقَةِ خَبَرِهِمْ
“Zaman telah sepi dari kehadiran seperti para tokoh besar kemanusiaan di atas. Umat manusia diliputi ketidakmengertian. Bila engkau seorang pelajar yang rajin dan pemikir yang memperoleh petunjuk Tuhan, seyogyanya mengikuti jejak mereka dan mencari-cari dengan serius kabar mereka”. (Syahrzuri, Nuzhah al-Arwah wa Rawdhat al-Afrah, hlm. 3).
Cirebon, 16082013
16.08.2020
KH Husein Muhammad.