Bundaran Waru Surabaya Ditutup, Petugas Medis Tak Boleh Lewat
Ditutupnya akses Sidoarjo-Surabaya melalui Bundaran Waru berdampak kepada seluruh pengendara. Termasuk juga petugas medis yang hendak menuju tempatnya bekerja pun harus melalui jalan memutar.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, seluruh pengendara yang masuk ke Surabaya melalui Bundaran Waru harus rela kembali berputar ke arah Pabrik Paku, Jalan Brigjend Katamso, Kecamatan Waru.
Tak terkecuali bagi tenaga kesehatan yang hendak bertugas di rumah sakit tempatnya bekerja. Mereka pun akhirnya harus rela melewati kemacetan bersama kendaaran lain yang melintas.
Tidak sedikit tenaga kesehatan yang mencoba menjelaskan kepada petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya yang berjaga di lokasi. Agar dipermudah menuju tempat tujuan.
Terhitung, ada sekitar 10 tenaga medis yang sempat bersinggungan dengan petugas di lapangan. Tidak sedikit diantara mereka yang menunjukan kartu anggota dan surat tugas dari rumah sakit tempatnya bekerja.
Salah satunya, Hasym Asy’ari yang terlihat memohon kepada petugas agar jalanya dilancarkan. Namun, tetap saja dia tidak diperbolehkan melintasi jalan di depan Cito Mall tersebut.
“Saya medis pak, kerja di (RSUD) Dr.Soetomo, masak gak boleh lewat, terus gimana ini, kalau muter terus telat gimana,” kata Hasym, kepada petugas penyekatan, Rabu, 7 Juli 2021.
Hasym mengatakan, jika harus melewati Pabrik Paku, membuat perjalanya semakin jauh, dan membuatnya terlambat. Dia juga beralasan jika saat ini banyak pasien yang harus diurus.
“Kalau saya terlambat, terus pasien saya gimana? Bapak tanggung jawabnya gimana? Solusi selain memutar apa?,” ucap dia.
Sementara itu, salah anggota Dishub Kota Surabaya yang berdikusi dengan Hasym pun tidak dapat memberi solusi kepadanya. Petugas itu pun mengarahkanya ke pos polisi setempat.
“Mohon maaf ya pak, kalau minta izin ke pos polisi di situ saja (di dekat Bundaran Waru). Saya hanya petugas, tidak bisa mmeberi izin,” kata petuga Dishub Kota Surabaya tersebut.
Advertisement