Bunda PAUD Sidoarjo Gelar Workshop Kurikulum Merdeka
Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo, Sa'adah Ahmad Muhdlor, membuka acara workshop peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga pendidik anak usia dini. Workshop yang diadakan di pendopo Kecamatan Gedangan, Kamis 10 Agustus 2022. Diikuti lebih dari 200 bunda PAUD serta 65 lembaga PAUD Se-Kecamatan Gedangan.
Workshop diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional ke-39 Tahun 2023. Tujuannya memberikan penguatan kepada para ibu dan tenaga pengajar Guru PAUD di Kecamatan Gedangan untuk menciptakan atmosfer pendidikan yang berkualitas, berkarakter, dan religius bagi anak-anak penerus bangsa generasi emas tahun 2045.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Bambang Riyoko; Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih; Prof. dr. Hj. Narti Dwi Lestari; Camat Gedangan, Ineke Dwi Lestari; dan TP PKK Kecamatan Gedangan.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo yang akrab disapa Ning Sasha itu menyatakan, pendidikan di era informasi saat ini membutuhkan guru yang kreatif, inovatif, dan inspiratif dalam merancang pembelajaran yang berkualitas.
Ia juga menekankan pentingnya Kurikulum Merdeka di lembaga PAUD yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga mengajarkan karakter, moral, dan akhlak kepada anak-anak.
Kurikulum Merdeka penting agar kelak generasi bangsa akan memiliki modal menjalani kehidupannya lebih baik. Seperti bagaimana kemampuan anak-anak untuk bernegosiasi, memimpin kelompoknya maupun keberanian mengambil keputusan.
“Bahwa anak-anak saat ini banyak sekali yang memang pintar secara ilmu, wawasan, tapi sedikit sekali berakhlak dan bermoral yang baik, Kurikulum Merdeka di lembaga PAUD mengajarkan bagaimana anak itu tidak hanya fokus diajar secara akademisinya, tetapi juga bagaimana anak-anak itu bisa menjadi anak-anak yang berkarakter, bermoral dan berakhlak," ucapnya.
Ning Sasha juga memberikan pesan kepada para guru dan bunda PAUD, khususnya dalam hal penanganan anak usia dini yang memiliki kebutuhan khusus. Ia menyarankan agar anak-anak tersebut dibimbing oleh UPTD ABK Kabupaten Sidoarjo untuk memastikan mereka mendapatkan perhatian dan pendampingan yang sesuai.
“Harus ada pendekatan kepada orang tua, bahwa tidak boleh menutup mata kalau memang anaknya ABK dan harus di treatment atau dibimbing secara khusus, karena bagaimanapun anak sedari kecil kita perlakukan dengan sebaik-baiknya dan tepat sasaran maka anak itu kelak besar bisa mengontrol diri dan emosinya,” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Ning Sasha menyampaikan bahwa menerima anak berkebutuhan khusus pada lembaga PAUD tetaplah penting. Namun harus dilakukan dengan arahan yang tepat dan melibatkan lembaga yang kompeten dalam mengasuh anak-anak tersebut.
“Bukan berarti kita tidak boleh menerima anak special (ABK), tapi mumpung anak masih usia dini, harus ditaruh di lembaga yang kompeten untuk mengasuh anak berkebutuhan khusus,” pungkasnya.
Advertisement