BUMN Berikan Bantuan APD ke Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi
Sejumlah BUMN menyerahkan bantuan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banyuwangi. Bantuan itu berupa alat pelindung diri (APD) dan pencegahan Covid-19.
Bantuan diserahkan langsung kepada Ketua GTPP Covid-19 Banyuwangi, Abdulllah Azwar Anas di Posko GTPP Covid-19 Banyuwangi, Senin, 11 Mei 2020.
"Hari ini ada bantuan dari temen-temen BUMN. Ada sejumlah bantuan alat kesehatan dan juga untuk ruang-ruang publik seperti tempat cuci tangan dan lain-lain," kata Anas yang juga Bupati Banyuwangi ini.
Anas mengatakan, bantuan ini akan menambah stok yang ada di GTPP Covid-19. Dia menyebut tidak semua bantuan langsung didistribusikan. Karena belum diketahui sampai kapan Covid-19 ini akan berakhir. Kecuali beras yang sudah di-packing harus segera didistribusikan.
"Tapi selama alat-alat ini masih punya daya tahan cukup akan di-manage nanti oleh dinas kesehatan dan juga oleh rumah sakit. Dan saya terima kasih mudah-mudahan bermanfaat banyak," katanya.
Dia berharap, BUMN bisa membantu pengadaan rapid test. Karena dalam waktu dekat GTPP akan melakukan rapid test secara random ke sejumlah titik. "Kita sedang melihat ke beberapa titik nanti untuk kita melakukan rapid test secara acak," katanya.
Bantuan yang diberikan forum komunikasi BUMN ini berupa baju hazmat, sepatu boots, face shield, nurse cap, kacamata google, Masker KN 95, masker medis, hand sanitizer, masker kain hand glove dan lain-lain.
Koordinator Forum Komunikasi BUMN, M Nizar Fauzi mengatakan, penyerahan bantuan ini merupakan wujud kepedulian dan kehadiran BUMN untuk negeri. Menurutnya ini merupakan bantuan tahap pertama. Selain itu, ada juga sembako yang sudah didistribusikan melalui posko BUMN.
"Untuk memberikan suport, memberikan bantuan pada posko agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Agar Banyuwangi tidak bertambah terus orang yang kena Covid-19," jelas pria yang juga General Manager Pelindo III Terminal Tanjungwangi, Banyuwangi.
Mengenai permintaan bantuan rapid test kit, Nizar mengatakan, pihaknya kesulitan untuk mendapatkan rapid test kit. Karena memang tidak mudah mendapatkan saat-saat ini.
"Mudah-mudahan bisa suport memenuhi permintaan Bupati. Bukan kita tidak mau karena alatnya rebutan dengan yang lainnya," katanya.