Bumikan Aswaja di Nusantara, Peran Ulama dan Habaib
Rais 'Aam Idarah Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan, bersatunya ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan Habaib di Tanah Air merupakan kekuatan yang sangat luar biasa untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
"Bersatunya ulama NU dan Habaib di samping TNI dan Polri adalah kekuatan yang sangat luar biasa untuk menjaga Indonesia," ujarnya.
Menurut Habib Luthfi, bersatunya ulama dan habaib sesungguhnya sudah berlangsung sejak dahulu. Sehingga momentum halal bi halal ini sekaligus meneguhkan komitmen untuk selalu bersama para pengamal ajaran Ahlussunnah waljamaah (Aswaja).
"Mbah Hasyim Asy'ari sendiri telah mencontohkan kepada kita, bagaimana beliau bahu membahu dengan para Alawiyin (sebutan keturunan Ali bin Abi Thalib, red) membumikan Aswaja sekaligus membangun NKRI," jelasnya.
Habib Luthfi mengungkapkan hal itu di hadapan ribuan umat Islam di Pekalongan pada acara Halal bi Halal yang dihelat PCNU dan Rabithah Alawiyah di Pendopo lama Alun-alun Kota Pekalongan, Selasa 2 Juli 2019 malam.
Dijelaskan juga perjuangan para ulama dan kaum Alawiyin sudah dilakukan jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni sejak zaman hadirnya Wali Songo di tanah Jawa, bumi Nusantara.
"Kalau menelisik sejarah Wali Songo, bagaimana beliau-beliau itu membumikan Islam di tanah Jawa, hingga sampai sekarang masih mampu menyatukan melalui para peziarah yang hadir di makam para Auliaillah," tandas Habib Luthfi yang juga Ketua Forum Ulama Sufi Internasional ini.
"Kalau menelisik sejarah Wali Songo, bagaimana beliau-beliau itu membumikan Islam di tanah Jawa, hingga sampai sekarang masih mampu menyatukan melalui para peziarah yang hadir di makam para Auliaillah," tandas Habib Luthfi yang juga Ketua Forum Ulama Sufi Internasional ini.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, H Muhtarom kepada NU Online mengatakan, kegiatan halal bi halal bersama Rabithah Alawiyah sudah berjalan sebanyak 5 kali. Selain halal bi halal, kegiatan bersama yang juga dilakukan yakni pengobatan gratis masal, bantuan terdampak banjir dan rob, halaqah Aswaja, dan lain-lain.
"NU dan Rabithah Alawiyah dalam momen-momen tertentu selalu menggelar kegiatan bersama dan ini bagus untuk menyatukan dua kekuatan besar di Kota Pekalongan dalam kegiatan sosial," ujarnya.
Dikatakan, kegiatan bersama ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, baik Pengurus Cabang NU maupun Rabithah Alawiyah Kota Pekalongan, utamanya dari Habib Muhammad Luthfi yang secara terus menerus memberikan dorongan dan support agar kegiatan bersama dapat terus dilaksanakan rutin setiap tahun.
Selain Habib Luthfi yang mengisi taushiyah, Wakil Mudir 'Aam Idaroh Aliyah JATMAN Habib Umar Muthohar juga memberikan taushiyah dengan iringan grup Maulid Simud Duror Babul Musthofa Pekalongan.
Rabithah Alawiyah adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan Arab, khususnya yang memiliki keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW. Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1928 tidak lama setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. (nuo)