Bumi Memasuki Era Pendidihan Global, Apa Bukti dan Maksudnya?
PBB menyebut Bumi bukan lagi mengalami pemanasan global, namun pendidihan global dan mengalami krisis iklim. Sejumlah bukti dan dampak dipaparkan ilmuwan terkait pendidihan global.
Rekor Suhu Panas Ekstrem
Pendidihan global bukan berarti suhu di Bumi mencapai 100 derajat Celsius, suhu yang dibutuhkan untuk mendidihkan air.
Namun, kata pendidihan global dipilih untuk menggambarkan kondisi perubahan iklim yang parah.
Menurut Institute Perubahan Iklim, rata-rata suhu global mengalami kenaikan, dari 16,5 derajat Celsius pada 25 Juli 1975 hingga 2000, naik menjadi 17,14 derajat Celsius pada 25 Juli tahun ini.
Data itu dikumpulkan dari sedikitnya 20 ribu stasiun cuaca, pelampung laut, dan satelit selama 44 tahun terakhir.
Kombinasi Berbahaya
Pendidihan Bumi terjadi akibat dua kombinasi fenomena berbahaya yang terjadi bersama-sama.
Yaitu musim panas di belahan Bumi Utara, dan El Nino di belahan Bumi lainnya.
El Nino diasosiasikan dengan suhu panas di atas rata-rata, sementara fluktuasi angin di Pasifik mengubah arah angin hangat dari lautan dan membawa lebih cuaca ekstrem, baik di musim dingin dan panas.
Cuaca Ekstrem
Dua fenomena itu menyebabkan munculnya cuaca ekstrem baik di Barat dan Timur.
Suhu panas ekstrem terjadi di Eropa Selatan dan memantik kebakaran hutan di Yunani, Spanyol, Portugal, Kroasia juga Utara Afrika.
Sedangkan di Asia, Amerika Serikat dan Kanada, miliaran manusia juga merasakan suhu panas di atas rata-rata.
Konsep pendidihan global merefleksikan transisi antara pemanasan global menuju periode suhu panas, bencana alam berkaitan dengan perubahan iklim, dan pola cuaca ekstrem, yang semuanya berlangsung secara intensif, dilansir dari The National News.
Advertisement