BUMD Jateng Kerja Sama dengan PT PGN Atasi Kesulitan Gas
Persoalan kelangkaan gas yang dikeluhkan sejumlah pengusaha di berbagai kawasan industri Jawa Tengah akan segera selesai. PT Jateng Petro Energi (JPEN), salah satu BUMD Jateng dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) telah menjalin kerja sama untuk memenuhi kebutuhan gas di seluruh kawasan industri yang ada di Jawa Tengah.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di Gedung B lantai 5 kompleks Pemprov Jateng, Jumat 3 Desember 2021. Naskah kerja sama ditandatangani langsung oleh Dirut JPEN dan Dirut PGN, disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Hari ini ada komitmen kerja sama antara JPEN dengan PGN untuk menyuplai gas ke seluruh kawasan industri di Jawa Tengah. Ini pekerjaan rumah yang sangat lama yang mesti kita kerjakan sekaligus menjadi jawaban atas kesulitan gas di Jawa Tengah," kata Ganjar.
Jika dulu banyak orang kesulitan bagaimana mendapatkan gas, dengan kerja sama ini maka persoalan itu segera teratasi. Suplai gas ke kawasan industri seluruh Jateng dipastikan akan aman.
"Mudah-mudahan cara ini bisa dijadikan sebagai dukungan pada industri agar bisa tumbuh, dengan suplai gas yang mantap. Terobosan ini saya apresiasi, agar kita tidak menunggu program besar yang sampai sekarang belum terealisasi. Yang besar tetap berjalan, tapi yang jarak pendek ini harus kita kerjakan," tegasnya.
Tak hanya suplai gas, ada tawaran kerja sama lain yang menarik dari proses ini. PGN berencana menyalurkan gas menggunakan kereta api dari Jatim ke Jateng menggunakan kereta api. Gas yang akan dikirim masih berbentuk liquefied natural gas (LNG) dan akan diolah di stasiun-stasiun seluruh Jateng menjadi gas sebelum disalurkan ke kawasan industri.
"Nah proses pengolahan itu bisa menghasilkan cold storage. Itu peluang bisnis, karena itu bisa dijual dan energinya gratis. Tapi intinya kita ingin sampaikan pada kawan-kawan pengusaha, bahwa kita siap dan mau bantu soal energi khususnya gas betul-betul bisa di-deliver, suplainya baik sehingga industri bisa berkembang dengan baik," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PGN, Haryo Yunianto mengatakan, sumber pasokan gas Jateng itu berada di Jatim. Nantinya, gas akan dikirim melalui LNG menggunakan kereta api.
"Ada dua yang kita sasar, pertama Kerjasama dengan JPEN ini untuk penetrasi kawasan industri di seluruh Jateng, kedua kami ada program jaringan gas untuk rumah tangga. Jadi, kami akan membangun jaringan gas ke seluruh rumah tangga di Jateng," katanya.
Caranya, jaringan yang sudah terpasang pipa akan disalurkan secara langsung. Namun yang belum ada pipa, maka gas akan dikirim melalui kereta api.
"Stasiun kereta api pasti di tengah kota, sehingga dari sana nanti kami bangun pipa untuk memasok ke rumah tangga setiap kabupaten/kota. Harapan kami, program ini bisa terlaksana pada Januari 2022," terangnya.
Haryo membenarkan bahwa ada peluang bisnis baru dari program itu. Saat perubahan LNG menjadi gas, ada suhu dingin yang dikeluarkan. Suhu dingin itu bisa dijadikan cold storage untuk perikanan, industri dan lainnya.
"Itu energinya gratis dari proses perubahan LNG menjadi gas, jadi bisa dioptimalkan," ucapnya.
Disinggung terkait kebutuhan gas di Jawa Tengah, Haryo mengatakan sampai saat ini hingga lima tahun ke depan Jateng akan dipenuhi kebutuhan gasnya sebesar 100 mm per hari.
"Sekitar 100 mm per hari, itu kebutuhan gas di Jateng sampai lima tahun ke depan yang akan kami penuhi," pungkasnya.