Bulutangkis Tunggal Putri Mandul, Susi Susanti Ungkap Sebabnya
Prestasi bulutangkis tunggal putri di Indonesia jauh tertinggal dengan tunggal putra dan ganda putra atau ganda putri. Legenda bulu tangkis Susi Susanti punya pendapat tentang penyebab mandulnya prestasi di sektor tunggal putri.
Banyak Pemain Tangguh di Asia
Susi Susanti menyebut Asia menjadi gudangnya pemain bulutangkis tunggal putri berkualitas. Sehingga persaingan di sektor ini sangat ketat. Kondisi ini juga akan tercermin dalam SEA Games dan Asian Games nanti.
Susi menyebut, sedikitnya ada sembilan negara Asia yang wajib diwaspadai Indonesia dalam turnamen kawasan itu. Ada China, Jepang, Korea Selatan, juga Taiwan, India, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia, dikutip dari Antara, Senin 25 April 2022.
Bertumpu pada Gregoria Mariska
Selanjutnya, bulu tangkis tunggal putri Indonesia kini hanya bertumpu pada Gregoria Mariska Tunjung. Namun, Gregoria belum lagi mampu berdiri di atas podium setidaknya selama tiga tahun terakhir.
Pada Asian Games 2018 di Jakarta, tunggal putri peringkat ke-29 dunia itu tersingkir di babak kedua, sedangkan di SEA Games 20198 Filipina langkahnya hanya sampai di perempat final.
Penyebab Buruknya Prastasi Tunggal Putri
Susi Susanti pun menyebut ada masalah regenerasi pemain yang tidak sebaik tunggal putra dan ganda putra.
Namun, Susi yakin jika PBSI sudah menyiapkan program pembinaan di semua sektor. "Tidak hanya putri. Kita harus kerja keras untuk menelurkan atlet generasi mendatang agar berprestasi," katanya.
Medali emas terakhir Indonesia dari bulutangkis tunggal putri muncul di SEA Games 2013. Selanjutnya, medali emas terakhir tunggal putri di Asian Games diraih pada tahun 1962, di Jakarta.