Bulog Beli Jagung Pipil Kering dan Basah Harga Rp 5.500 per Kg dari Petani Mojokerto
Bulog Cabang Mojokerto tegaskan siap menyerap jagung dari petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), yakni Rp 5.500 per kilogram (kg). Pernyataan itu disampaikan usai menggelar audensi dengan petani karena harga jagung anjlok hingga Rp 3.500 per kg.
Audensi yang dijembatani oleh Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto itu berlangsung di Mapolres Mojokerto Jalan Gajah Mada Nomor 99, Mojosari, Sabtu 22 Februari 2025. Audiensi selama empat jam dihadiri Bulog, petani, dan Kepala Dinas Pertanian, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Pupuk Indonesia, dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, masalah utama dalam penanganan pasca panen yang dihadapi petani adalah soal hasil panen yang dibeli dengan harga murah oleh perorangan yaitu Rp 3.500 per kg. "Yang muncul permasalahan adalah pasca panen, siapa yang membeli dan harga berapa?," ujar Ihram kepada wartawan usai audensi.
Setelah dilakukan audensi, lanjut Ihram, Bulog Cabang Mojokerto sepakat akan membeli jagung dari petani dengan harga Rp 5.500 per kg dari petani. "Ke depan akan dibeli oleh Bulog dengan harga Rp 5.500, tentunya di luar pembiayaan blower pipil, tapi mengabaikan kering atau basah jagung tersebut," terangnya.
Polres Mojokerto sendiri telah memanfaatkan 32,8 hektare lahan tidur untuk perkebunan jagung. Pihaknya bekerja memfasilitasi poktan-poktan. Mulai dari pengolahan lahan, menyediakan bibit dan pupuk, sampai menggiling pipil jagung dari tongkolnya setelah panen.
"Hasilnya yang sudah dipanen sebanyak 17,58 hektare dengan hasil panen 103,4 ton tentunya pasca kita blower (pipil). Sayangnya pada saat tersebut belum bisa dibeli oleh Bulog secara keseluruhan karena baru hari ini regulasi Bulog menyampaikan akan membeli seharga Rp 5.500 per kg," jelasnya.
Sementara Pimpinan Bulog Cabang Mojokerto Muhammad Husin menegaskan, melalui Keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025, Bulog ditugaskan menyerap (membeli) hasil panen jagung pipil kering sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 5.500 per kg.
"Ketika kadar air 15 persen dalam hal ini basah, itu bisa kita serap namun itu butuh proses pengeringan, kita berkerjasama dengan mitra pengeringan jagung. Sama (basah) kita beli Rp 5.500 per kg," tutur Muhammad Husin.
Ditegaskan Husin, pihaknya membeli jagung asal petani apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan, seperti jagung yang sudah dipipil, bersih, dan telah dikemas dalam karung. "Dari lokasi panen sudah dibersihkan tongkolnya, dikemas dalam karung, sudah siap angkut dan ongkos angkutnya dari kami," ujarnya.
Jagung yang dibeli oleh Bulog nantinya akan disimpan di gudang sebagai cadangan stok jagung nasional. "Kami akan menyimpan jagung yang dibeli di gudang sebagai cadangan untuk kebutuhan pemerintah. Penjualannya akan menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah," ungkapnya.
Sebelumnya, petani jagung di Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, mengeluhkan turunnya harga jagung. Pada musim panen kali ini, tengkulak hanya membeli jagung seharga Rp 3.500 per kilogram.
Harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan oleh Bapanas dalam SK Nomor 18 Tahun 2025. Sebelumnya, petani sempat menjual jagung dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
Keluhan tersebut disampaikan oleh petani kepada Kapolres Mojokerto, AKBP Irham Kustarto, yang hadir saat panen raya. Ia menyayangkan bahwa jagung dibeli dengan harga yang sangat rendah oleh individu.
Advertisement