Bulog: Beras Renceng Beredar September
Jika kita biasanya hanya mengenal jajanan anak, shampo, sabun cuci yang dijual secara kemasan sachet, kini ada juga beras yang dikemas dalam sachet alias renceng. Beratnya hanya sekitar 200 gram. Diperkirakan, setiap kemasan dapat digunakan untuk 3-4 porsi makan.
Beras renceng ini produk terbaru dari Bulog. Rencananya, beras renceng ini dijual dengan harga jual sebesar Rp 2.500 per kemasan. Tapi meski terjangkau di kantong, beras renceng produksi Bulog ini kualitasnya tak kacangan. Bulog bahkan berani mengklaim jika beras renceng produksi mereka mempunyai kualitas premium.
"Ini berasnya kualitas premium, memang tidak boleh masyarakat menengah ke bawah konsumsi beras premium, kan bagus," tegas Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo.
Kata Imam, selain bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,--karena rakyat ke bawah pun bisa menikmati beras kualitas premium, hadirnya beras renceng ini bisa menjaga ketersediaan beras di masyarakat. Karena beras ini bisa akan didistribusikan di warung-warung kelontong sekitar rumah warga. Perum Bulog menargetkan beras kemasan renceng sudah bisa tersebar ke seluruh Indonesia pada September 2018.
"September harus sudah tersebar. Intinya kita akan tambah terus," kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan pada akhir Juli diharapkan seluruh wilayah Indonesia sudah bisa memproduksi beras kemasan renceng itu.
Saat ini, menurut dia, produksi beras kemasan renceng sudah cukup tinggi di Jawa Barat dan juga mulai juga terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Mungkin minggu ketiga Juli ini seluruh Indonesia sudah bisa produksi," katanya.
Imam mengatakan produksi beras renceng yang tinggi di sejumlah wilayah menunjukkan tanggapan positif masyarakat atas produk tersebut. Ia mengemukakan pihaknya akan mengutamakan ketersediaan beras renceng agar bisa tersedia di setiap titik di Indonesia alih alih banyaknya produk yang tersebar dengan mendorong produksinya.
Setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta dan Sulawesi Selatan yang telah memproduksi beras renceng, dinyatakannya, dalam waktu dekat Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bengkulu juga akan mulai memproduksi beras renceng.
Saat ini beras kemasan renceng seberat 200 gram masih akan dibanderol seharga Rp2.500 di seluruh Indonesia, dan kemungkinan bisa mengalami penyesuaian.
"Nanti sambil kita lihat perkembangannya karena memang yang produksi di daerah masing-masing, misalnya Sumatera Barat ya memproduksi beras, Sumbar, karena preferensi masyarakat di situ," demikian Imam Subowo. (ant)
Advertisement