Bulog Banyuwangi: Mulai Ada Panen, Harga Beras Berangsur Turun
Setelah beberapa bulan terus meroket, harga beras akhirnya mulai menurun. Penurunan harga beras ini karena beberapa daerah sudah mulai panen padi. Sehingga ketersediaan semakin bertambah dan membuat harga gabah turun.
Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun, menyatakan sudah mulai ada tren penurunan harga gabah dalam beberapa hari terakhir. "Kami sudah membeli gabah di harga Rp7.400 per kilogram," jelasnya, Sabtu, 9 Maret 2024.
Sebanyak 300 ton beras yang dibeli tersebut, menurutnya hanya 10 persen saja berasal dari Banyuwangi. Mayoritasnya, berasal dari luar Banyuwangi seperti Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi. Bulog Banyuwangi juga berkolaborasi dengan Bulog setempat. "Kalau memang di sana tidak ada sentra oenggilingan padinya dikirim ke Banyuwangi. Kami ada sentra penggilingan padi di Bulog," katanya.
Bulog Banyuwangi, lanjutnya, memang tidak hanya membeli gabah dari Banyuwangi saja. Sebab Bulog mendapatkan amanah untuk melakukan penyerapan gabah petani secara masif.
"Jangan sampai petani sudah panen tapi bingung mau menjual, dan kami siap menyerap berapapun gabah yang akan disetorkan oleh petani," tegasnya.
Dia menyebut dengan harga gabah Rp7.400 per kilogram, jika dikonversi ke harga beras menjadi Rp13.900 per kilogram. Menurutnya ini sudah harga beras jenis premium. Artinya, harga beras sudah mengalami penurunan. "Sebelumnya Rp15 ribu lebih," katanya.
Sebelumnya harga gabah masih pada angka Rp8.200 per kilogram. Ini menunjukkan sudah ada tren penurunan harga gabah secara step by step seiring dengan adanya panen. Meskipun belum panen raya. Diperkirakan panen raya mulai terjadi pada minggu ketiga.
Dia berharap kondisi ini bisa bertahan, dan akan lebih baik lagi kalau ada penurunan. Dia berkeyakinan panennya cukup banyak nantinya harga beras akan mengikuti harga gabah. "Kalau harga gabah umpama bisa turun lagi pasti harga beras bisa turun," ujarnya