Bulan Suro Digelar Jamasan Pusaka, Bersihkan Dari Energi Negatif
Ritual jamasan pusaka digelar di halaman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Senin, 8 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun pada bulan Suro, kalender Jawa. Pusaka yang dimandikan merupakan koleksi dari beberapa kolektor di Banyuwangi.
Kolektor pusaka Banyuwangi, KRT Ilham Triadi Nagoro menjelaskan, jamasan adalah ritual membersihkan pusaka dari energi negatif.
Dalam ritual jamasan, pusaka dibersihkan dari debu dan karat yang menempel. Pembersihan menggunakan kembang 7 rupa dengan bacaan mantra. Usai dimandikan pusaka juga diberi wewangian. Aroma dupa juga mengiringi ritual ini.
"Selama setahun pusaka diyakini menyerap energi negatif dari pemiliknya. Jamasan berfungsi mengembalikan pusaka supaya mendapat energi positif," jelasnya.
Kegiatan ini, menjadi ajang pelestarian budaya sekaligus memberikan edukasi peninggalan leluhur. Oleh sebab itu dalam ritual ini, beraneka ragam jenis pusaka dipamerkan.
Ilham menambahkan, ritual ini dilakukan pada bulan Suro karena masyarakat Jawa meyakini bulan ini permulaan yang menandai pergantian tahun.
"Bulan Suro dipercaya sebagai awal yang baik, permulaan yang baik dan mengawali sesuatu baik pula," katanya.
Kolektor pusaka di Banyuwangi terbilang banyak. Sejak sepekan Ilham sudah membersihkan ratusan pusaka. Mulai dari keris, pedang, tombak dan aneka tosan aji lainnya.
"Kami hanya memfasilitasi jamasan karena terkadang pemilik tidak tahu bagaimana merawatnya. Kami tidak mematok harga, mahar seikhlasnya," ujarnya.
Advertisement