Bulan Ramadhan, Momentum Makin Dekatkan Diri kepada Allah Ta'ala
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir, MSi, mengajak kepada segenap umat Islam Indonesia untuk memulai puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan dengan niat ikhlas karena Allah SWT, mengikuti sunnah Rasulullah yang maqbulah.
"Semakin mendekatkan diri kepada Allah untuk menjadi insan yang saleh serta berbuat Ihsan dalam relasi kemanusiaan," kata Haedar Nashir.
Bagi Haedar, dalam menjalankan puasa Ramadhan kuatkan tekad dan ikhtiar untuk mewujudkan sikap takwa sebagai tujuan utama berpuasa.
"Sehingga puasa Ramadhan tidak berhenti pada formalitas dan menunaikan rukun semata," tandas Haedar Nashir.
Haedar Nashir berharap agar menjadikan puasa dan ibadah Ramadhan sebagai proses perubahan perilaku menuju perilaku ihsan atau kebajikan utama yang membentuk kesalehan individual dalam ranah pribadi dan kesalehan sosial dalam kehidupan kolektif.
"Jadilah insan muslim yang selalu mengedepankan segala yang makruf atau baik dan terhindar dari segala yang munkar atau buruk dalam segala bentuknya menuju kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat kelak," kata Haedar Nashir.
Pada kesempatan itu, Haedar berharap bisa wujudkan berbagai amal Islami yang membawa pada kebaikan, kedamaian, kemajuan dan kebahagiaan hakiki dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan relasi antarumat manusia universal.
Seperti disampaikan Haedar, puasa dan segenap ibadah Ramadhan lainnya hendaknya dijadikan momentum membentuk dan memperkuat karakter diri setiap muslim dan warga bangsa yang uswah hasanah atau bersuriteladan yang baik.
"Utamakan uswah hasanah dalam bertutur kata dan menyampaikan ujaran-ujaran serta tindakan-tindakan yang membawa ketenangan, kedamaian, persaudaraan, kerukunan, kebersamaan, kasih sayang, toleransi, kesabaran, saling memuliakan dan menjunjung tinggi keadaban utama," kata Haedar Nashir.
Seraya dengan itu, kata Haedar, menghindari hal-hal yang mengarah pada dosa dan permusihan, penyimpangan, penyelewengan, kekerasan, kedengkian, amarah, provokasi, teror.
"Serta bentuk perilaku dan tindakan yang tidak berkeadaban dalam kehidupan pribadi dan antarsesama maupun dalam kehidupan bernegara," kata Haedar Nashir.
Haedar Nashir meminta untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai wahana perenungan ruhani dan introspeksi diri bagi seluruh elite dan warga atas segala sikap-tindak, yang selama ini dilakukan secara individual maupun kolektif sebagai bangsa.
Haedar Nashir berharap kepada umat Islam dan warga bangsa untuk menjadikan puasa sebagai kekuatan ruhani dan moral yang mengedepankan politik mulia, santun, damai, rukun dan menjunjung tinggi kebaikan.
"Politik harus dijauhkan dari perangai yang menebar permusuhan, perpecahan, keretakan, kegaduhan, korupsi, gratifikasi, politik uang, menggunakan segala cara dan hal-hal yang merugikan kehidupan bangsa," kata Haedar Nashir.
Seperti dikatakan Haedar, para tokoh dan elite bangsa hendaknya memberikan teladan kenegarawanan yang mengutamakan kepentingan umat dan bangsa di atas kepentingan diri dan golongan.