Bulan Bung Karno, Siswa SD di Surabaya Ikut Jejak Bung Karno
Pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Taruna Merah Putih (TMP) mengelar sejumlah program menyambut Juni sebagai 'Bulan Bung Karno'. Salah satu programnya adalah mengajak siswa sekolah dasar (SD) untuk mengikuti kegiatan Surabaya Mendongeng: Bung Karno Arek Suroboyo.
Peserta kegiatan itu adalah para siswa SD dari area kampung kelahiran Bung Karno di Kampung Pandean, Kelurahan Peneleh, Surabaya. Program ini dilaksanakan secara on-site di Kantor Pos Kebonrojo, bekas Hogereburgerschool (HBS) Surabaya. Lokasi ini menjadi tempat Bung Karno muda mengenyam pendidikan di Kota Surabaya.
"Kami mengenalkan, bahwa Bung Karno lahir di Surabaya. Kami mengajak adik-adik untuk mengenal lebih dekat sejarah Bung Karno di Surabaya dengan cara bercerita yang menyenangkan, dibantu oleh kawan pegiat sejarah dan alumnus duta pariwisata Cak & Ning Surabaya,” ujar Aryo Seno Bagaskoro, Ketua DPC TMP Kota Surabaya.
Ia mengaku sudah sering bertemu dan berdiskusi dengan para anggota DPRD Surabaya termasuk Adi Sutarwijono Ketua DPRD Surabaya. Menurut Seno, Awi sapaan akrab Adi Sutarwijono sangat setuju dengan program mengingatkan sejarah Bung Karno di Surabaya kepada para siswa.
“Kami berdiskusi dengan Ketua DPRD Surabaya Pak Adi Sutarwijono, dan kami terus diberi motivasi untuk bagaimana mengajak generasi penerus agar selalu punya akar sejarah pada perjuangan bangsanya, salah satunya dengan menyerap segala inspirasi tentang Bung Karno, dan memperkuat di kalangan pelajar,” imbuh Seno.
Seno berharap, anak-anak muda tidak melupakan orisinalitas pemikiran dan daya juang Bung Karno sebagai pemantik api semangat perubahan dalam konteks masa kini.
Baginya, program ini adalah bagian dari misi penumbuhan kesadaran yang ingin dibagikan kepada tunas-tunas bangsa dan kawan-kawan muda. Mengenalkan di mana Bung Karno lahir, yakni di kampung Pandean. Kemudian indekos di rumah Pak Tjokro (HOS Tjokroaminoto) dan sekolah di Surabaya.
"Masa muda dan proses belajar Bung Karno di Surabaya adalah salah satu titik awal mula mekarnya gagasan Indonesia modern dan berdirinya republik ini dalam hal pembentukan gagasan,” imbuhnya.
Ia mengatakan, kegiatan ini tidak hanya akan berhenti di sini, tetapi akan berlanjut dalam berbagai aktivitas lain yang berfokus pada anak-anak muda.
"Kami akan mengadakan beberapa program acara secara bertahap sebagai satu rangkaian untuk menghidupkan spirit Bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno bersama berbagai elemen anak-anak muda yang lain, meneladani ajaran Bung Karno yang mengimpikan para pemuda menjadi pemuda yang avant-garde, berpikir melintasi jaman," jelasnya.
Bulan Juni sendiri diperingati sebagai 'Bulan Bung Karno' lantaran ada tiga momen spesial di bulan ini yang berkaitan dengan proklamator tercinta.
Pertama, 1 Juni 1945, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan, Bung Karno untuk kali pertama menyampaikan gagasan tentang dasar negara, yang dinamakan Pancasila. Hari itulah, 1 Juni, kini kita kenal sebagai Hari Lahir Pancasila.
Kedua, 6 Juni 1901, hari lahir Bung Karno di Kota Surabaya, ketika fajar menyingsing. Bapak Bangsa Indonesia ini juga dikenal dengan sebutan 'Putera Sang Fajar'. Surabaya, selain kota kelahiran, juga menjadi tempat Bung Karno tumbuh di masa remaja dan ditempa sebagai tokoh pergerakan saat indekos di rumah tokoh Islam, HOS Tjokroaminoto di kawasan Peneleh.
Ketiga, 21 Juni 1970, ketika Bung Karno wafat dan membawa kesedihan mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia.