Buku Baru BJ Habibie, Cerita dari Masa Kecil Hingga jadi Presiden
Buku baru tentang sosok BJ Habibie berjudul "Saya Bacharuddin Jusuf Habibie (The Untold Story)" diluncurkan di The Habibie Center Jakarta pada Sabtu, 29 Januari 2022.
Ini merupakan buku ke-56 yang ditulis Andi Makmur Makka. Buku setebal 498 halaman ini ditulis berdasarkan penuturan BJ Habibie sendiri, juga mengisahkan berbagai sisi lain dalam perjalanan hidupnya semenjak kecil, berlanjut pada masa mudanya, hingga menjadi ilmuwan di Jerman, dan sebagai eksekutif top di industri pesawat terbang di negara Eropa tersebut.
Habibie kemudian diminta Presiden Suharto kembali ke Indonesia untuk membangun industri strategis antara lain kedirgantaraan. Prestasinya ini dan peran pentingnya di pemerintahan kemudian mendorongnya untuk dipilih sebagai Presiden RI menggantikan Suharto.
Makmur Makka, tokoh pers yang cukup dekat dengan BJ Habibie sejak sebagai Menristek/Ketua BPPT hingga menjadi Presiden ke-3 RI kemudian menuliskan penuturan Habibie dengan cermat dan dilengkapi dengan hasil serangkaian wawancara selama 10 hari yang dilakukannya pada 2005.
Makmur Makka tercatat selain pernah menjadi staf ahli bidang informasi untuk Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga menjadi pemimpin redaksi Harian Republika (1997-2000).
Serangkaian buku karyanya tentang Habibie, antara lain adalah "Mr. Crack dari Parepare", "Soeharto & Habibie", "B.J. Habibie -- the Power of Ideas" serta "Habibie: Kecil Tetapi Otak Semua".
Dari 77 bab bukunya yang ke-56 tersebut, antara lain berjudul: "Tetangga Kami Pak Harto", "Saya Ngotot ke Jerman", "Metode, Fungsi dan Teori Habibie", "Industri Dirgantara Hampir Gagal", "Pola Pikir Pak Harto yang Sederhana", "N-250 Tercanggih dalam Kelasnya", "Bak Dunia Milik Siapa Sih", "De-Habibinasi", "Jika Saya Tidak Menyetujui Instruksi Pak Harto", , "Timor Timur Tidak Lagi Jadi Beban" hingga "Tidak Harus Seorang Presiden". Makmur Makka membatasi isi tulisan pada warisan Habibie dari sisi iptek yang relevan dengan isu sekarang.
Makmur Makka mengaku telah menuliskan buku barunya tersebut hingga sekitar 1.000 halaman. Namun tulisannya terpaksa dipotong penerbitnya menjadi hanya 498 halaman, untuk penyesuaian harganya. Karena itu ia menjanjikan akan melanjutkan menulis buku tentang BJ Habibie.
"Perjalanan, tindakan dan pemikiran Habibie sangat penting untuk dituangkan dalam tulisan sebagai sumber inspirasi bagi generasi berikutnya," kata Andi Makmur.
BJ Habibie, menurut dia, merupakan ilmuwan dan negarawan yang telah meletakkan fondasi berbagai kebijakan yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan bangsa Indonesia.