Bukti Kasih Allah Ta'ala, Jawaban yang Mediamkan dan Jawaban Baik
Dalam Kitab An-Nawadir dikisahkan soal jawaban yang mendiamkan dan jawaban baik, yang merupakan buktik kasih sayang Allah Ta'ala.
Alkisah, seseorang berkata:
Suatu hari, aku mengunjungi temanku untuk bertamu. Aku meninggalkan keledaiku di depan pintu rumah, sebab tidak ada pembantu yang menjaganya. Ketika aku keluar, seorang anak kecil menaiki keledaiku. Aku berkata kepadanya:
“Engkau menaiki keledaiku tanpa izin dariku!"
“Aku khawatir, keledai ini akan pergi. Maka, aku menjaganya untukmu!” jawab anak kecil.
“Seandainya ia pergi, niscaya lebih mudah bagiku daripada di sini!" ungkapnya.
“Apabila demikian pendapatmu, bayangkanlah, seandainya keledaimu ini pergi dan biarkan ia untukku. Aku akan berterima kasih kepadamu!” jawab anak kecil. Ungkapan anak kecil itu membuatku terdiam. Aku tidak tahu harus menjawab seperti apa.
Jawaban yang Baik
Mu'tashim naik kendaraan menuju Khagan untuk suatu kunjungan. Pada saat itu, Al-Fath bin Khagan yang masih kecil berada di sampingnya. Al-Mu'tashim berkata kepadanya: “Wahai Fath, mana yang lebih baik, rumah Amirul Mukminin atau rumah ayahmu?” “Rumah ayahku lebih baik daripada rumah Amirul Mukminin, selama aku di sana.”
Lalu, al-Mu'tashim memperlihatkan cincin yang ada di tangannya, dan berkata:
“Wahai Fath, apakah engkau melihat sesuatu yang lebih baik daripada cincin ini?”
“Ya, tangan yang memakai cincin itu lebih baik daripada cincin itu sendiri!”
Sementara itu, terdapat perbedaan antara Al-Bbahtari dan Al-Bakhtari. Al-Bahtari (menggunakan huruf ha”) adalah seorang penyair terkenal. Sedangkan Al-Bakhtari (dengan kha') adalah seorang hakim di Madinah. Ia menjadi penguasa di Baghdad setelah Abu Yusuf, murid Abu Hanifah. Ia meninggal pada tahun 180 H, pada pemerintahan al-Ma'mun.
Bukti Kasih Allah Ta'ala
Diriwayatkan bahwa seorang Badui datang kepada Nabi Muhammad Saw. dan berkata, “Wahai Rasulullah, ketika aku hendak berkunjung kepadamu, aku melewati hutan. Di sana, aku mendengar suara anak-anak burung. Aku mengambilnya dan meletakkannya di dalam pakaianku.
"Tiba-tiba, induknya datang dan berputar-putar di atas kepalaku. Aku membuka kain pembungkus anak burung itu. Tidak lama kemudian, induknya turun di tempat aku meletakkan anak-anaknya. Setelah itu, aku menutup kain tersebut.”
Usai menceritakan itu, Nabi Muhammad SAW. berkata kepadanya, “Lepaskan burung itu!"
la membuka kain penutup burung-burung tangkapannya. Namun, si induk mematuk anak-anaknya dan terbang begitu saja.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW. berkata kepada para sahabat: “Apakah kalian kagum? Demi Dzat yang mengutusku dengan benar! Sesungguhnya, Allah SWT. mengasihi hamba-Nya daripada induk burung itu.”
Nabi Muhammad SAW. melanjutkan, “Kembalikan anak-anak burung tersebut pada tempatnya.”
Setelah itu, ia mengembalikannya. Dalam perjalanan menuju tempat asal anak burung, induknya berputar-putar di atas kepalanya hingga ia meletakkannya.
Demikian termuat dalam Kitab An-Nawadir. Semoga senantiasa mendapatkan maghfirahNya Amin.
Dzikir Pagi
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement