Bukan TNI, Pemukul ABG di Tol Jagorawi Bekerja di Kemenpora
Pengguna media sosial dihebohkan dengan kemunculan video berdurasi 15 detik. Video itu menampilkan seorang bocah memakai baju koko putih mengalami luka-luka di bagian wajah terutama hidung. Bocah laki-laki itu bernama Rayhan Ahmad. Usianya baru 14 tahun.
Selain itu, dalam video juga terlihat sebuah mobil Chevrolet Captiva hitam dengan nomor polisi B 1207 TGZ, berstiker TNI.
Rayhan sedang berkendara bersama sang kakak, Reza. Keduanya terlibat cekcok mulut hingga berujung penganiayaan.
Peristiwa itu terjadi saat Reza, Rayhan dan keluarganya dari Cibubur arah Jakarta, Rabu 22 Agustus 2018 sekitar pukul 10.00 Wib.
Seperti diceritakan Reza di akun Instagramnya, @ap_reza, aksi pemukulan terhadap adiknya terjadi di gebang tol Cililitan.
Kasus ini telah dilaporkan korban ke pihak berwajib. Polda Metro Jaya resmi menetapkan sopir mobil Chevrolet Captiva bernama Misvanul Andri sebagai tersangka.
Andri pernah menempuh pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Ilmu Tanah.
Ia juga tercatat pernah mengikuti seleksi ASN di Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) pada 2014, dengan mengambil jabatan analisis kewirausahaan.
Menelusuri dari identitas kendaraan milik Andri, ia diketahui beralamat di Jalan Terompet, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ketua RT 3/7 Pegangsaan Dua, Sujadi mengenali wajah Andri dari videonya yang viral. "(Andri) Bukan anggota (TNI), dia kerja di Kemenpora. Tidak tahu bagiannya apa," ucap Sujadi.
Andri tak lagi menjadi warga di lingkungan RT Sujadi. Ia pindah rumah setelah bercerai dari sang istri. Sedangkan, alamat yang tercantum dalam identitas mobil Andri adalah rumah mantan mertuanya.
"Dulu tinggal di rumah mertuanya, persis sebelah rumah saya. Sekarang sudah cerai, saya tidak tahu tempat tinggal barunya," tutur Sujadi.
Sementara itu, pihak TNI menghimbau masyarakat lebih bijak dalam menyebarkan informasi.
"Stiker dijual bebas di mana-mana. Ada stiker Kostrad, Marinir, Angkatan laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara. Banyak orang yang punya itu. Cuma teman-teman menulisnya langsung stiker TNI. Jadi persepsi orang langsung wah ini prajurit TNI," ujar
Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah. (yas)