Bukan dari Penceramah, Ini Hakikat Guru Sejati dalam Tasawuf
Dalam hal ilmu-ilmu akhirat, terutama dalam hal membina kerohanian, seorang Muslim lazimnya mempunyai guru. Dari guru itulah, bisa melakukan bimbingan kerohanian sebagai bagian tradisi kaum sufi, tradisi tasawuf.
KH Abdul Hamid bin Umar dari Pasuruan dalam kalimat hikmahnya mengingatkan: "Jika tidak bisa berjalan sendiri menuju Allah, ya ikutilah dengan orang-orang yang sudah dekat kepada Allah (orang-orang saleh)".
Dalam Kitab Al-Hikam, hakikat guru menurut Al-Imam Ibnu Athoillah al-Askandary rahimahullah :
ليس شيخك من سمعت منه
Guru sejati bukanlah orang yang engkau dengar (ceramah-ceramah) sebatas dari lisannya saja.
وإنما شيخك من أخذت عنه
Tetapi, dia adalah orang tempatmu mengambil hikmah dan akhlaq.
و ليس شيخك من واجهتك عبارته
Bukanlah guru sejati , seseorang yang hanya membimbingmu dengan retorika.
وإنما شيخك الذى سرت فيك إشارته
Tetapi, orang yang disebut guru sejati bagimu adalah orang yang isyarat-isyaratnya mampu menyusup dalam sanubarimu.
وليس شيخك من دعاك الى الباب
Dia bukan hanya seorang yang mengajakmu sampai kepintu.
وإنما شيخك الذى رفع بينك وبينه الحجاب
Tetapi, yang disebut guru bagimu itu adalah orang yang ( bisa ) menyingkap hijab ( penutup ) antara dirimu dan diri-Nya.
وليس شيخك من واجهك مقاله
Bukanlah gurumu, orang yang ucapan-ucapannya membimbingmu.
وإنما شيخك الذى نهض بك حاله
Tetapi, yang disebut guru bagimu adalah orang yang aura kearifannya dapat membuat jiwamu bangkit dan bersemangat.
شيخك هو الذى أخرجك من سجن الهوى و دخل بك على المولى
Dia adalah orang yang bisa membuatmu keluar dari penjara hawa nafsu, dan mengajakmu masuk ke dalam naungan Allah.
شيخك هو الذى مازال يجلو مرآة قلبك حتى تجلت فيها انوار ربك
Guru sejati bagimu adalah orang yang senantiasa membuat cermin hatimu jernih, sehingga cahaya Tuhanmu dapat bersinar terang di dalam hatimu.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu meniru teladan baik dari : Rasulullah, para sahabat Rasulullah, para alim ulama, para guru sejati. Aamiin....!!!"
Demikian tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.