Bukan Hanya RTH, DPRD: Atasi Banjir Surabaya dengan RTB
Kota Surabaya masih memiliki permasalahan di banjir atau genangan ketika hujan deras mengguyur Kota Pahlawan. Bahkan di beberapa titik diperlukan waktu beberapa jam untuk surut.
Banjir yang terjadi itu terkadang membuat bingung, sebab Surabaya sudah banyak didukung dengan ruang terbuka hijau (RTH), untuk menangkap air hujan. Tak hanya itu, gorong-gorong Surabaya juga sudah banyak yang dibesarkan agar air hujan cepat mengalir. Sayang, itu ternyata belum cukup.
Menurut Anggota DPRD Surabaya Josiah Michael, permasalahan banjir di Surabaya bisa dikendalikan dengan cara memperbanyak ruang terbuka biru (RTB). RTB merupakan hamparan badan air mulai dari unit terkecil di pekarangan rumah seperti kolam, balong, atau empang hingga skala besar seperti embung, danau, waduk, aliran irigasi, drainase, kanal, dan sungai.
"Surabaya sangat butuh lebih banyak RTB. Terutama dari kawasan pemukiman da perumahan. Jadi air hujan itu tak langsung mengalir ke saluran kota atau luar komplek pemukiman. Harus dikendalikan dulu di dalam situ," kata Josiah, Jumat 8 April 2022.
Ia mengatakan, selama ini RTB Pemkot lebih banyak ke pengerukan dan pelebaran gorong-gorong. Hal itu hanya membuat air disalurkan cepat ke sungai yang lebih besar. Padahal baginya, penanganan banjir di Surabaya tak bisa dilakukan secara parsial. Harus ditangani secara kompleks.
Maka dari itu, ia meminta Pemkot untuk segera membuat data pemetaan detil setiap wilayah, yang outputnya secara luas untuk penanganan banjir. Sebab setiap jengkal wilayah di Surabaya memiliki kontur yang berbeda, sehingga butuh penanganan yang beragam pula.
"Selama ini kita hanya fokus ke RTH-nya, tapi tidak ke RTB-nya. Maka sekarang harus dibagi fokusnya, RTB juga harus dibangun. Pemkot harus cek ke semua titik, termasuk gedung tinggi. Apakah mereka memiliki penampungan air hujan itu?," katanya.
Apalagi, sesuai Perwali 14 tahun 2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung, setiap bangunan gedung berkewajiban untuk menampung air hujan sebelum menyalurkan ke drainase kota.