Bukan China, 4 Negara Ini Dituding Jadi Tempat Asal Covid-19
Pandemi Covid-19 telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Hingga kini masih belum terpecahkan dari mana asal usul virus corona. Meski Kota Wuhan, China sempat viral sebagai penyebar pertama virus Covid-19 hingga Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebut sebagai virus China, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menduga virus tersebut tidak berasal dari China.
"Saya pikir sangat spekulatif bagi kami untuk mengatakan bahwa penyakit itu tidak muncul di China," kata Mike Ryan pada briefing virtual di Jenewa setelah ditanya apakah Covid-19 bisa pertama kali muncul di luar China, dikutip dari Reuters.
Berikut ini empat negara sempat disebut-sebut sebagai tempat munculnya atau asal dari virus Covid-19:
1. Spanyol
Virus corona sempat disebut berasal dari Spanyol. Ini dibuktikan dengan adanya temuan jejak virus corona di air limbah Spanyol. Dikutip dari The Guardian, ini menjadi bukti soal asal usul pandemi virus corona. Jejaknya sudah ditemukan dalam sampel limbah dari Spanyol, Italia, dan Brasil, bahkan sebelum ditemukan di China.
"Ada cukup banyak bukti virus corona dalam jumlah besar di air limbah di semua tempat, dan semakin banyak bukti ada penularan lewat tinja. Wabah ini perlu diselidiki dengan benar," ungkap Dr Tom Jefferson, dari Centre of Evidence-Based Medicine (CEBM) di Oxford University.
2. Italia
Epidemolog China yang bernama Zheng Guang juga berpendapat bahwa virus corona bukan berasal dari Wuhan, China. Menurutnya virus tersebut hanya teridentifikasi pertama kali di kota tersebut.
"Wuhan adalah tempat virus Corona pertama kali terdeteksi, tetapi bukan menjadi tempat asalnya (virus Corona)," kata Zeng yang merupakan mantan epidemolog Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (DCD) China pada konferensi akademik, yang dikutip dari South China Morning Post.
Zeng mengutip sebuah penelitian Italia yang menunjukkan bahwa virus corona itu menyebar di Italia lewat orang tak bergejala, beberapa bulan sebelum dilaporkan di Wuhan pada Desember 2019.
Berdasarkan studi National Cancer Institute (INT) kota Milan Italia, Covid-19 ini sudah menyebar di Italia sejak September 2019. Hal ini menunjukkan Covid-19 sudah menyebar lebih awal di luar China dari yang diperkirakan sebelumnya.
Sementara itu, pasien Covid-19 pertama Italia terdeteksi pada 21 Februari 2020 lalu di sebuah kota kecil dekat Milan, di wilayah utara Lombardy. Namun, temuan terbaru para peneliti Italia, yang diterbitkan oleh majalah ilmiah INT Tumori Journal, menunjukkan bahwa 11,6 persen dari 959 sukarelawan sehat yang terdaftar dalam uji coba skrining kanker paru antara September 2019 dan Maret 2020, telah mengembangkan antibodi virus corona jauh sebelum Februari 2020.
3. India
Sebuah studi juga menyebut India sebagai negara yang diduga sebagai tempat pertama kali virus corona muncul. Studi itu dimuat dalam jurnal medis The Lancet berjudul The Early Cryptic Transmission and Evolution of Sars-CoV-2 in Human Hosts.
Dalam studi, para peneliti meneliti dan menghitung mutasi jenis virus corona pada 17 negara. Diduga jumlah mutasi corona yang ditemukan di beberapa negara lebih sedikit daripada yang dilaporkan pada sampel pertama di Wuhan.
4. Amerika Serikat
Berdasarkan studi terbaru mengungkap bahwa lagi-lagi virus corona disebut bukan berasal dari China. Virus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China ini disebut berasal dari Amerika Serikat (AS).
"Infeksi SARS-CoV-2 mungkin telah ada di AS pada Desember 2019, lebih awal dari yang diketahui sebelumnya," kata para penulis studi yang dikutip dari laman NPR.
Penemuan ini didapatkan setelah mendapat bukti bahwa terdapat orang-orang yang ternyata memiliki antibodi virus corona. Ini diketahui dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang menganalisis donor darah yang dikumpulkan oleh Palang Merah Amerika, dari penduduk di sembilan negara bagian.
Mereka menemukan adanya antibodi Covid-19 pada 106 dari 7.389 donor darah yang terkumpul antara 13 Desember 2019 sampai 17 Januari 2020. Adanya antibodi tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut terpapar virus corona, dan sistem imun tubuhnya memicu respon defensif.
Para peneliti menemukan antibodi virus corona pada 39 sampel dari California, Oregon, dan Washington pada 13-16 Desember. Lalu, mereka juga menemukan antibodi pada 67 sampel dari Connecticut, Iowa, Massachusetts, Michigan, Rhode Island, dan Wisconsin pada awal Januari sebelum wabah ini menyebar ke berbagai negara.