Bantuan Numpuk, Korban Kebakaran Butuh Bantuan Bahan Bangunan
Warga korban kebakaran Margorukun mengeluh dengan melimpahnya bantuan baju bekas serta makanan. Bahkan salah satu warga nyeletuk "Omahku ga iso dibangun karo klambi".
Hal itu diceritakan Kasiro, Sekretaris RW 2 Kelurahan Margorukun, Kecamatan Bubutan. Menurutnya, bantuan yang telah diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mencukupi kebutuhan sehari-hari para korban yang berada di penampungan sementara, di Kampung Ilmu.
"Pemkot itu sudah beri baju, makan 3x, air minum, dan terkadang bantuan dana, Mas. Itu sudah sangat cukup," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengirimkan bantuan yang sejenis dengan milik Pemkot Surabaya.
"Kami bukan menolak, bantuan sudah numpuk, Mas. Misalnya bantuan pakaian saat ini sudah banyak. Saking banyaknya kami khawatir malah tidak terpakai. Begitu juga makanan juga tidak termakan. Kan sayang sekali kalau tidak dimakan," katanya.
Oleh karena itu, Kasiro mengatakan, warga korban kebakaran akan lebih bahagia apabila masyarakat memberikan bantuan yang bisa digunakan untuk kemudian hari.
Apabila tidak keberatan, kata Kasiro, warga korban kebakaran berharap masyarakat bisa memberikan sumbangan berupa uang atau material bangunan untuk membantu membangun kembali rumah yang terbakar.
"Kalau makanan, kasih saja mie atau beras saja, Mas. Biar bisa dibawa pulang kalau sudah tidak di sini. Malah lebih baik kalau bantunya itu seperti galvalum atau batu bata, atau semen gitu jauh lebih bermanfaat. Jadi bisa mempercepat pembangunan ulang rumah yang terbakar," ujarnya
Pria yang juga merupakan kader PDI Perjuangan itu berpesan, apabila masyarakat mau memberi sumbangan berupa uang dan material bahan bangunan, bisa langsung dikirimkan ke posko bantuan di RW 2 Margorukun.
"Di sana ada tim kami yang berjaga untuk menerima bantuan. Kemarin kami sudah dapat Rp4 juta rupiah dari sumbangan. Monggo yang lainnya, kalau mau nyumbang lagi," katanya. (alf)
Advertisement