Bukan Avtur yang Bikin Tiket Pesawat Mahal
Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menyoroti pendapat yang menyatakan bahwa harga avtur berdampak kepada tingginya harga maskapai penerbangan, padahal setelah ditanyakan kepada sejumlah pihak ditemukan bahwa sebenarnya harga avtur domestik relatif bersaing dengan luar negeri.
"Ternyata setelah dijelaskan, bahwa sebenarnya harga avtur di Indonesia relatif bersaing termasuk dengan Singapura. Apalagi dengan bandara-bandara di Thailand atau negara-negara ASEAN lain secara relatif harga avtur di Indonesia itu lebih murah," kata Kurtubi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Politisi Nasdem itu menyebutkan hal tersebut dalam kunjungan kerja reses Tim Komisi VII DPR dengan berbagai pihak di Surabaya, Jawa Timur, pada 29 April 2019.
Ketika itu Kurtubi meminta penjelasan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina mengenai tingginya harga avtur yang banyak dikeluhkan oleh perusahaan maskapai penerbangan.
Setelah melakukan pertemuan dengan pemerintah dan BUMN tersebut, ia mendapatkan penjelasan bahwa angka produksi atau harga jual avtur Indonesia ini bukanlah menjadi penyebab utama kenaikan harga tiket pesawat.
Hal itu, ujar dia, menjadi masukan yang sangat penting dalam mengevaluasi komponen-komponen yang membentuk harga tiket pesawat secara menyeluruh.
"Boleh jadi komponen-komponen lain itu yang justru bernilai tinggi, misalnya harga sewa atau harga pembelian pesawat terbang. Ini yang kurang diperhatikan oleh publik," katanya.
Untuk itu Kurtubi menginginkan agar berbagai komponen penentu harga tiket pesawat harus dapat benar-benar dilihat secara adil dengan fakta apa-adanya dan tidak "mengkambinghitamkan" pihak tertentu.