Buka Puasa Ketua KONI Pusat dan Ketua PB.PON XXI 2024 Sumut
Menyadari kesuksesan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 tak lepas dari peran serta pihak-pihak terkait. Karena itu, KONI Pusat berusaha membangun sinergitas dengan mereka.
Diketahui, waktu penyelenggaraan PON Aceh-Sumut semakin dekat. Maka, dalam rangka mempererat silaturahmi sekaligus koordinasi, Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman bertekad menjalin hubungan yang lebih intens antara organisasi yang dipimpinnya selaku Panitia Besar (PB) PON XXI dengan gubernur Aceh dan Sumut.
Ketum KONI Pusat bersama jajarannya bersama Ketua PB.PON XXI wilayah Sumut, yakni Pj. Gubernur Sumut Mayjen TNI Purn. Dr. Hassanudin di Rumah Gubernur Sumut, Kota Medan memanfaatkan momen Ramadan ini dengan buka puasa bersama pada Selasa, 2 April 2024.
Ini sebagai tindak lanjut di pekan sebelumnya, 26 Maret 2024 lalu, di mana Ketum KONI Pusat menggelar buka puasa bersama Pj. Gubernur Aceh Bustami Hamzah.
Pada pertemuan tersebut, Ketum KONI Pusat menyosialisasikan tekad untuk menggelar PON pertama di dua provinsi dengan sukses.
"Pelaksanaan PON XXI harus sama suksesnya, baik di Aceh maupun di Sumut. Oleh karenanya, KONI Pusat akan terlibat lebih untuk meningkatkan kualitas demi menyukseskan PON XXI di Aceh dan Sumut, mulai penyelenggaraan, prestasi, administrasi, dan perekonomian," ujar Marciano.
Ambisi KONI Pusat menjadikan PON terus meningkat kualitasnya didasari perjalanan panjang, yakni sejak PON I Tahun 1948 di Solo dan bahkan Pekan Olahraga Ikatan Sport Indonesia (ISI) tanggal 15 Oktober 1938, yang mana cikal bakal KONI dan menjadi hari jadinya KONI.
“Saya berharap PON XXI Aceh-Sumut 2024 tidak hanya dikenang sebagai sejarah PON, namun dalam berbagai hal, dan kita bisa melakukan evaluasi terukur terhadap PON sebelumnya, baik PON Jawa Barat, maupun di Papua.” tegas Ketum KONI Pusat.
Maka itu, Marciano merasa perlu meningkatkan tata kelola yang semakin baik dan profesional. “PON XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumut diharapkan dapat dikelola dengan kolaborasi yang baik agar memiliki daya tarik luar biasa. Dengan begitu, PON akan menjadi ajang lahirnya atlet berprestasi Indonesia, di samping hiburan yang menjadi bagian dari Sport Industry dan Sport Tourism.,” sambung Marciano.
Berkaitan dengan Sport Industry dan Sport Tourism, KONI Pusat berkomitmen untuk mendorong peran pegiat usaha lokal, khususnya koperasi dan UMKM.
KONI Pusat berperan lebih melalui Komisi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang diatur 'Peraturan KONI Pusat Nomor 59 Tahun 2024 tentang Pedoman Hak Komersial KONI Pusat'. Regulasi itu pun diserahkan oleh Ketum KONI Pusat kepada Pj.Gubernur Sumut usai buka puasa bersama.
Sebelum pertemuan Ketum KONI Pusat dan Pj.Gubernur Sumut, sudah ada kesepakatan antara bidang terkait dengan Sekjen KONI Pusat selaku Ketua Komisi HAKI PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
“Beberapa yang berkaitan dengan dukungan KONI Pusat melalui HAKI antara lain, bidang teknologi informasi komunikasi (TIK), broadcasting dan pemasaran. Ketiganya harus mengacu dengan standar tinggi dan menjadi ‘wajah’ suksesnya PON XXI,” terang Sekjen KONI Pusat Drs. Lukman Djajadikusuma.
“Alhamdulillah kami sudah mencapai kesepakatan dalam pelaksanaan kegiatan PON XXI terkait dengan ruang lingkup HAKI demi suksesnya PON XXI,” imbuhnya.
Bidang HAKI berkaitan dengan citra PON dan juga berdampak pada daya tarik lebih besar, sehingga memungkinkan dukungan mengalir lebih deras untuk sukseskan PON XXI.
Terkait standar yang ditetapkan KONI Pusat, tentunya tanpa kompromi merujuk kelas dunia. Sekjen KONI Pusat berpendapatan bahwa kualitas penyelenggaraan kelas dunia. Sebab, ini akan berdampak pada keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade.
“Indonesia akan bidding Olimpiade di masa yang akan datang, kita harus menunjukkan mampu sebagai tuan rumah yang baik,” jelas Lukman.
Meski Aceh dan Sumut baru pertama kali menjadi tuan rumah PON, namun Sekjen KONI Pusat percaya kedua provinsi tersebut dapat ukir sejarah dengan suksesnya PON pertama di dua provinsi dan diikuti 38 provinsi. PON XXI juga harus memberikan ‘legacy’ bagi Indonesia, khususnya bagi Aceh dan Sumut.
Kerja Sama dengan CLOIT
Salah satu contohnya, KONI Pusat telah bekerja sama dengan CLOIT, perusahaan asal Korea Selatan yang berkaitan software Games Management System (GMS), Games Result System (GRS), Timing & Scoring, Integration System dan sebagainya di Indonesia. KONI Pusat dan CLOIT telah bekerja sama pada 19 Juli 2023.
CLOIT merupakan salah satu perusahaan teknologi terbaik di dunia dengan pengalaman lebih dari 35 tahun mendukung kompetisi olahraga kelas dunia, Olimpiade, Asian Games, Piala Dunia, Universiade dan sebagainya. Harapannya sistem akan berjalan dengan kualitas penyelenggaraan tingkat dunia dan juga terjadi ‘Transfer Knowledge’ kepada anak bangsa.
Terkait Broadcasting, KONI Pusat juga menggandeng profesional yang telah memiliki pengalaman di beberapa multievent akbar, mulai dari tingkat PON, SEA Games hingga Asian Games.
Dari sisi pemasaran yang erat kaitannya dengan promosi, KONI Pusat merujuk pada International Olympic Committee (IOC) dengan Olimpiade dan Olympic Council Asia (OCA) dengan Asian Games.
Sosialisasi HAKI juga perlu diikuti dengan kerja keras yang sinergis, terutama KONI Pusat dengan PB.PON wilayah, juga melibatkan KONI Provinsi Aceh dan Sumut.
Di samping itu semua, Ketum KONI Pusat juga sampaikan apresiasi atas progres pembangunan venue di Sumut, khususnya venue yang dikunjunginya pada 2 April 2024. Rata-rata venue yang ditinjau sudah siap digunakan, baik itu Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Martial Arts Arena di Sport Center, Gedung Bowling Disporasu.
Adapun Stadion Utama Sumatera Utara sudah mencapai 33% konstruksi menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kapasitasnya mampu menampung 25.750 penonton dengan Royal Lounge untuk VVIP dan sudah menggunakan teknologi ramah lingkungan, yakni Solar Panel. Teknologi hijau itu mampu memberikan dampak efisiensi listrik 7% per tahun.
Advertisement