Buka Pelatihan Kerja, Upaya Bupati Mojokerto Kurangi Pengangguran
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2022 di Kabupaten Mojokerto tercatat 5,54 persen. Pemerintah berupaya mengurangi angka pengangguran itu melalui pelatihan kerja berbasis kompetensi di wilayah itu.
Pelatihan kerja yang digelar Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Mojokerto itu diikuti 48 orang. Pelaksanaan pelatihan kerja dilaksanakan selama 10 hingga 15 hari yang dipusatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto, Jalan Raya Jabon Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan pelatihan berbasis kompetensi itu meliputi pelatihan tata rias, servis motor dan servis handphone. Setiap bidang diikuti oleh 16 peserta, mereka bisa menentukan jenis pelatihan, pendaftar diberi kebebasan untuk memilih sesuai minat masing-masing.
Sebanyak 48 peserta itu diutamakan keluarga pekerja pabrik rokok, pekerja yang di PHK dari pabrik rokok dan warga sekitar pabrik rokok.
Pembukaan pelatihan kerja berbasis kompetensi ini dibuka secara langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.
Ikfina mengatakan, pelatihan kerja berbasis kompetensi ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka pengangguran di Kabupaten Mojokerto. Tingkat pengangguran terbuka itu berdasar dari masyarakat usia kerja, masyarakat mencari kerja dan belum memperoleh kesempatan kerja.
"Saat ini tercatat ada 5,54% TPT di Kabupaten Mojokerto atau setara dengan 35.033 jiwa. TPT tersebut masih dibawah rata-rata Provinsi Jawa Timur yaitu 5,74 persen," katanya, Rabu 16 November 2022.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto saat ini, lanjut Ikfina, adalah meningkatkan sumber daya manusia yang terampil dan punya kompetensi dengan melakukan pendidikan dan pelatihan seperti saat ini.
"Mengingat di era revolusi industri 4.0, bahkan sekarang sudah 5.0. maka hanya mereka yang punya keahlian dan ketrampilan yang mumpuni mempunyai kesempatan lebih besar," tuturnya.
Selain itu, lanjut Ikfina, upaya lain yang dilakukan pemerintah Kabupaten Mojokerto adalah menyinergikan dunia industri dengan lembaga pendidikan dan pelatihan baik negeri maupun swasta.
"Sehingga lulusan lembaga pendidikan dapat diterima dan bekerja pada industri yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto yang diawali mulai sejak dini dengan praktik kerja industri maupun pemagangan," jelasnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu juga mengapresiasi terselenggaranya pelatihan ini. Menurutnya dengan diberikan pelatihan, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan dapat diberikan pengakuan kompeten oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia.
Ikfina pun yakin, dengan pembekalan pelatihan ini, semua peserta sudah siap memasuki dunia kerja baik di perusahaan maupun menjadi tenaga kerja mandiri.
"Yang terpenting jangan sampai nganggur harus dapat memanfaatkan ilmu/ ketrampilan yang sudah diberikan. Maka untuk itu saya minta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh," pungkasnya
Pada kesempatan tersebut hadir juga Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Mojokerto Bambang Purwanto, Kepala UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto, Instruktur UPT BLK Mojokerto, Instruktur LPK Betarin Madiun, Forkopimca Mojoanyar, Kades Jatipasar, Kades Pugeran, Kades Candiwatu, dan Kades Padi.