Buka Munas JAPNAS, Wapres: Manfaatkan Peluang Hadapi Krisis
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, dunia usaha saat ini menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian akibat krisis global. Pemulihan ekonomi pasca pandemi begitu kompleks, yang dipicu adanya perang maupun disrupsi multidimensi.
Menurutnya, saat ini tidak ada rumus baku untuk mengurai ragam persoalan bisnis sekaligus. Bahkan model perencanaan dan prakiraan bisnis nyaris tidak mungkin disusun sempurna.
Proyeksi perlambatan pertumbuhan global dan disrupsi rantai pasok menghadang di depan mata yang harus bijak dikelola para pelaku usaha. Mereka yang berhasil adalah yang inovatif, adaptif dan transformatif mengelola peluang dan seluruh sumber daya yang dimiliki.
"Tuhan telah menganugerahi bangsa Indonesia dengan berbagai modal untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju. Indonesia adalah negara kepulauan sekaligus negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, memiliki populasi penduduk terpadat keempat di dunia, pemimpin di ASEAN serta menikmati sumber daya alam yang berlimpah," papar Wapres Ma'ruf Amin pada pembukaan Musyawarah Nasional I Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) di Jakarta, Rabu 24 Agustus 2024.
Ia menambahkan, Indonesia memiliki pengalaman melewati salah satu krisis ekonomi terparah dalam sejarah dunia modern. Namun justru dari krisis tersebut kita mengalami transisi politik dan pemulihan ekonomi, sehingga menjadi salah satu bangsa yang diperhitungkan di tingkat global.
"Negara kita diproyeksikan akan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2050," ujar Wapres.
Neraca Perdagangan Surplus
Disampaikan pula bahwa di tengah aneka tantangan yang mendera saat ini, ekonomi kuartal II tahun 2022 tumbuh 5,44%, dan neraca perdagangan surplus Rp364 triliun. Tren pemulihan diprediksi akan berlanjut, didukung peningkatan mobilitas masyarakat, sumber pembiayaan, dan tentunya aktivitas dunia usaha.
Dari sisi konsumen, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat beberapa bulan terakhir, ditopang oleh ekspektasi akan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha.
Artinya, peran pelaku usaha dalam menggerakkan roda ekonomi dan mempercepat pemulihan bangsa ini sangat nyata. Pemerintah memahami dan terus berupaya menciptakan ekosistem dunia usaha agar tetap kondusif dan mampu bertumbuh, dengan memfasilitasi berbagai akses kemudahan perizinan, serta dukungan kebijakan insentif sebagai stimulus.
Wapres juga mendorong JAPNAS menyinggung nilai ekonomi digital Indonesia yang saat ini menempati posisi tertinggi di Asia Tenggara, bahkan 40% pangsa pasar ekonomi digital ada di Indonesia. "Kita tidak ingin sekadar menonton pelaku usaha dari luar yang meraup keuntungannya," katanya.
Ini sejalan dengan tema Munas JAPNAS, “Bangkit, Bergerak dan Bersinergi Mewujudkan Raksasa Ekonomi Baru Menuju Indonesia Emas”.
Wapres berpesan agar mengembangkan potensi ekonomi digital di seluruh sektor. Sebab, digitalisasi mendorong Indonesia untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam berbagai sektor usaha. Selain sektor e-commerce, potensi ekonomi digital di bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, pariwisata, industri kreatif dan lainnya harus terus dikembangkan.
Advertisement