Buka KLB PSSI Jatim, Menpora Ingin Pemerintah Peduli Sepak Bola
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali secara resmi membuka gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Jawa Timur di Hotel Sheraton, Surabaya, Sabtu 27 Maret 2021 sore. Di mana, dalam KLB kali ini mengusung agenda pemilihan Calon Ketua, Calon Wakil Ketua, dan tujuh Anggota Komite Eksekutif PSSI Jatim.
Selain Menpora, KLB kali ini turut dihadiri oleh Ketua PSSI Mochamad Iriawan, kemudian Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, dan beberapa pengurus PSSI Pusat.
Dalam kesempatan itu, Menpora menyampaikan apresiasi kepada PSSI Jatim yang selalu menjadi Asprov terbaik selama ini.
Menurutnya, Asprov PSSI Jatim memiliki beban yang besar dibanding dengan asprov lain di Indonesia. Meski besar, namun tetap berhasil dijawab dengan prestasi gemilang.
"Jatim menjadi asprov terbesar, maka jadi Ketum PSSI Jatim setingkat di bawah Ketum PSSI Pusat. Rasanya beda antara Pak Plt Sekjen (Yunus Nusi) Ketum Asprov Kaltim dengan beban Ketum Asprov Jatim dengan banyaknya klub Liga 1 ada enam klub, belum lagi klub Liga 2 dan Liga 3. Di tambah besarnya suporter," kata Zainudin Amali.
Karena itu, menurutnya Jatim menjadi prioritas untuk ditempati berbagai ajang olahraga tingkat internasional. Namun karena pandemi semua tertunda.
"Namun ke depan pesan saya ke Bu Gubernur, bupati, walikota potensi Jatim sangat besar di bidang olahraga. Khususnya sepak bola kita harus mendorong ini," ujarnya.
Karena itu, pemerintah harus memiliki gairah pada sepak bola sehingga bersemangat untuk mengembangkan sepak bola di daerahnya. Termasuk Jatim yang saat ini menjadi salah satu venue gelaran Piala Dunia U-20.
Tak hanya sekadar olahraga, dengan bergairahnya sektor olahraga akan memberikan dampak besar pada sektor lain.
"Setahun kita berhenti liga, informasi PSSI dan PT LIB kita kehilangan sekitar Rp3 triliun, hilang karena liga kita berhenti. Oleh karena itu kita kembalikan lagi agar sepak bola bisa gairah, masyarakat punya tontonan, dan semua masyarakat kegiatan ekonominya bisa bergairah kembali. Gak salah Pemprov beri dukungan pada sepak bola," pungkasnya.