Ini Dua Desa Yang Budidaya Edelwiss di Jatim
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menunjuk dua desa sebagai pola percontohan budidaya edelweiss di luar habitat aslinya.
Kedua desa tersebut yakni Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo dan Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Kepala BB-TNBTS, John Kennedie mengatakan habitat edelweis biasanya dapat ditemukan di lereng Semeru dan sekitaran kawasan Bromo.
Namun, belakangan ini keberadaan edelweis semakin punah. Sebab, edelweis sering diambil oleh wisatawan tak bertanggung jawab.
Selain itu, bagi masyarakat Tengger, edelweis adalah bunga yang disakralkan sebagai pelengkap sesaji untuk ritual adat.
"Menyikapi kondisi tersebut BB-TNBTS mencoba mencari terobosan melalui program budidaya Edelweiss di luar habitat aslinya," katanya. Selasa 6 November 2018.
John menambahkan ada tiga upaya yang akan dilakukan oleh BB-TNBTS. Yakni konservasi edelweiss di diluar habitat aslinya dan mempertahankan budaya lokal masyarakat Tengger.
"Juga memberikan peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar TNBTS, melalui budidaya edelweiss di dua Desa yaitu Desa Ngadisari dan Desa Wonokitri," jelasnya.
Pada perkembangannya kedua desa tersebut akan dijadikan model Desa Wisata Edelweis yang merupakan pola percontohan budidaya edelweiss di luar habitat aslinya.
"Sekaligus memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat kedua desa tersebut melalui wisata petik bunga, wisata selfie, dan wisata handy craft bunga edelweiss," pungkasnya.
Pengembangan wisata desa edelweiss ini sebenarnya sudah diinisiasi sejak 2017 lalu dan puncaknya akan dideklarasikan sebagai pada 10 Nopember 2018 melalui acara Festival Land of Edelweiss 2018. (umr)