Budi Waseso: Jangan Cari Popularitas dengan Mengorbankan Gerakan Pramuka
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen (Pur) Budi Waseso menegaskan Gerakan Pramuka bertujuan murni, yaitu mempersiapkan generasi Pancasilais untuk masa depan bangsa. Siapa pun yang ingin menghilangkan Gerakan Pramuka, sama dengan akan menghancurkan masa depan bangsa.
"Kalau ingin mencari popularitas, cari cara lain, jangan merusak Gerakan Pramuka," kata Budi Waseso di Jakarta Minggu 11 Agustus 2024.
Ia kemudian mempertanyakan apa yang salah dari Gerakan Pramuka, sehingga ada menteri (Mendikbudristek) tiba-tiba mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) yang membatasi kegiatan Pramuka di sekolah. Padahal dia itu pendidikan luar negeri, tidak pernah menjadi anggota Pramuka.
"Negara ini dibangun atas berbagai macam kebudayaan di Tanah Air, tidak mengadopsi kebudayaan asing, yang bertentangan dengan nilai luhur Pancasila," ujar Kak Budi Waseso, panggilan resminya di Gerakan Pramuka.
Masalah ini sudah disampaikan kepada Presiden Jokowi, pesan Presiden Pramuka supaya jalan terus.
Dalam pernyataannya menjelang peringatan HUT ke -63 Gerakan Pramuka, 14 Agustus 2024, Budi Waseso minta kepada siapa pun yang ingin membatasi aktivitas Gerakan Pramuka supaya mempelajari lebih dahulu Dasa Darma Pramuka, supaya paham
Pramuka adalah sebuah proses pendidikan di luar lingkungan keluarga yang di dalamnya memiliki kegiatan menarik, terarah, serta teratur guna membentuk watak, akhlak, serta budi pekerti luhur.
Dari pengertian tersebut, maka setiap kegiatan kepramukaan harus dilakukan sesuai dengan pedoman dasa darma pramuka.
"Setiap anggota Pramuka yang saat ini berjumlah 35 juta wajib mengerti, memahami dan menjalankannya, supaya bisa menjadi manusia yang berakhlak mulia," kata Kak Budi, didamping Kahumas Kwarnas, Beny Siga Butar Butar.
Bertakwa dan Berbudi Luhur
Budi menyampaikan bahwa Pramuka wajib bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati keyakinan spiritual dengan menjalankan ajaran agama masing-masing. Anggota Pramuka diajarkan untuk memelihara hubungan yang baik dengan Tuhan, sebagai dasar dari kehidupan yang beretika dan bermoral.
Pramuka harus menerapkan cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, antara lain dengan menjaga alam dan kebersihan lingkungan, serta tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, memiliki empati dan simpati terhadap sesama manusia.
Penerapan poin ini bisa dilakukan dengan mematuhi orang tua, guru, dan pembina, taat peraturan, dan turut serta mengikuti kegiatan membela negara.
Anggota pramuka harus memiliki sikap rela menolong siapa saja yang membutuhkan tanpa membeda-bedakan Suku, Agama, Ras, Antar golongan. Selain itu, anggota pramuka tidak boleh mudah putus asa dan selalu tabah ketika menghadapi cobaan dan bahaya.
"Saling menolong ini telah kita lakukan dengan bedah rumah serta pembagian sembako secara nasional yang diawali dari Jakarta," ujar ketua Kwarnas Budi Waseso.
Advertisement