Budi Karya: Ayo Kagama Old dan Now Jaga Republik dengan Tak Mau Terlibat dalam Pusaran Korupsi
Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) menggelar Rapat Kerja Nasional di Yogyakarta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga Ketua Harian PP Kagama membuka acara yang diikuti seluruh pengurus Kagama dari seluruh Indonesia ini.
Hadir Wakil Rektor UGM Prof Dr Paripurna, dekan dan para wakil dekan. Juga Staf Khusus Presiden yang juga Sekjen PP Kagama Dr Ari Dwipayana. Rakernas bertema Kagama Bersinergi untim Negeri ini dselenggarakan bersamaan dengan rangkaian Dies Natalis universitas ini. Selain Rakernas, Minggu (17/12), dilangsungkan acara Niti Laku, pawai dari Keraton Yogyakarta sampai kampus Biru di Bulaksumur.
Dalam sambutannya, BKS --demikian ia biasa dipanggil-- menyebutkan, problem utama
bangsa ini adalah korupsi. Kagama harus menjadi terdepan dalam menjaga bangsa ini dari kebangkrutan akibat korupsi. Banyak bangsa menjadi miskin karena prilaku koruptif. Ayoo kita dukung upaya-upaya memberantas korupsi.
"Kagama-kagama Old dan Kagama Now harus menjaga republik ini dengan tidak mau terlibat dalam pusaran korupsi. Kita semua, yang Old dan yang Zaman Now harus terkibat dalam membangun aneka sistem yang mencegah korupsi, katanya.
Alumnus Fakultas Teknik UGM ini mengungkapkan, sebentar lagi kita memasuki tahun 2018. Tahun politik dalam kelender kebangsaan kita. Biasanya, dalam politik ada kalanya kita sama, ada kalanya kita berbeda. Ini semua sunatullah, hukum alam di negeri demokratis.
"Oleh karenanya, kepada Kagama saya himbau kita terima perbedaan pilihan politik, kontestasi elektoral, sebagai keniscayaan. Kita harus jaga keniscayaan ini, dan buktikan pada masyarakat dan bangsa ini, kita sebagai anggota Kagama di manapun berada tetap, dan harus, menjadi perekat persaudaraan dan persatuan," tambahnya.
Dia juga mengajak para anggota Kagama terus menjadi bagian dari gerakan membentuk dan memajukan kewirausahaan sosial, socio-entreprenur nasional. Kita ingin menjadi bagian dari upaya terus-menerus melahirkan manusia-manusia Indonesia yang berjiwa entrepreneur di satu sisi tapi punya kepekaan sosial pada sesame di sisi lain.
BKS ingin agar Kagama juga ingin terus berbuat bagi negeri melalui aneka tawaran solutif yang bisa kita lakukan di setiap tingkatan. Ada yang hadir dalam aksi-aksi mitigasi bencana. Kita bisa mulai dari berbuat yang kecil di lingkungan kita. Tidak harus langsung besar atau heboh – pikiran yang kerap menggoda karena gengsi atau ego kita.
"Kita perlu merintis kegiatan sosial di daerah kita masing-masing. Syukur-syukur kalau bisa membesarkan skalanya hingga ke level lintas daerah, atau bahkan nasional. Tapi di tingkat lokal pun, di daerah kita, kalau setiap tingkat kepengurusan punya, menurut saya sudah akan dahsyat.
Ayo saya ajak kita semua untuk untuk merintis aksi bersama dengan berbagai cara. Ada yang ngurus sampah, ada yang ngurus sapi, ada yang ngurus terumbu karang. Apa saja, yang penting setiap kepengurusan Kagama terus berbuat bagi masyarakat dan negeri," tuturnya. (azh)
Advertisement