Budi Gunawan Diberhentikan sebagai Kepala BIN, Salah Apa?
Presiden Joko Widodo telah resmi memberhentikan Budi Gunawan dari posisinya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Surat terkait pemberhentian dan pengangkatan Kepala BIN ini telah diterima dan diproses oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Rapat DPR dan Pembentukan Tim Khusus
Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengonfirmasi bahwa pimpinan DPR RI menerima surat yang bertanggal 10 Oktober 2024. Dalam Rapat Paripurna DPR RI pada 15 Oktober 2024, Puan menyatakan, "Surat tersebut telah dibahas dalam rapat konsultasi pimpinan DPR RI dan pimpinan fraksi-fraksi DPR RI pada tanggal 14 Oktober 2024."
Karena alat kelengkapan dewan (AKD) belum terbentuk dan belum ada komisi definitif sebagai mitra kerja BIN, rapat konsultasi memutuskan untuk membentuk tim khusus. Tim ini akan dipimpin oleh pimpinan DPR RI dan bertugas untuk membahas pertimbangan terkait pemberhentian dan pengangkatan calon Kepala BIN yang baru. Hasil pembahasan ini akan dilaporkan dalam Rapat Paripurna selanjutnya. Keputusan ini merujuk pada ketentuan Pasal 111-112 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020.
Potensi Peran Baru Budi Gunawan
Nama Budi Gunawan santer dilaporkan sebagai salah satu menteri yang mungkin akan ditunjuk oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk membantu kabinet pemerintahannya. Budi Gunawan, akrab dipanggil BG, dikenal dekat dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. Dari 49 nama calon menteri yang dipanggil oleh Prabowo, belum ada satu pun perwakilan dari PDI-P yang hadir. Namun, pemanggilan calon menteri akan dilanjutkan oleh Prabowo hari ini.
Sebelumnya, telah beredar informasi mengenai kemungkinan dua kader PDI-P, yaitu Abdullah Azwar Anas dan Budi Gunawan, akan bergabung dalam kabinet Prabowo. Abdullah Azwar Anas saat ini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).
Profil Budi Gunawan: Karier dan Kontroversi
Latar Belakang
Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menjabat sebagai Kepala BIN sejak September 2016. Sebelumnya, ia merupakan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) di bawah dua Kapolri, yaitu Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Tito Karnavian. Budi Gunawan adalah lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1983 dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1986.
Karier di Kepolisian
Karier Budi Gunawan dimulai di Polda Lampung, Palembang, hingga Bogor. Ia pernah menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri ketika menjabat Wakil Presiden dan tetap setia saat Megawati menjadi Presiden (2000-2004). Pada tahun 2004, ia diangkat menjadi salah satu jenderal termuda di Polri.
Kontroversi
Pada Januari 2015, Budi Gunawan diusulkan sebagai calon tunggal Kapolri, tetapi menjadi tersangka oleh KPK atas dugaan transaksi mencurigakan. Meski memenangkan gugatan praperadilan, Jokowi memilih Badrodin Haiti sebagai Kapolri, sementara Budi diangkat sebagai Wakapolri.
Kepala BIN
Pada 9 September 2016, Budi Gunawan diangkat sebagai Kepala BIN oleh Presiden Jokowi. Ia tetap menjabat hingga kini, meskipun seharusnya pensiun pada tahun 2018, karena posisi tersebut tidak terikat oleh aturan usia pensiun PNS/Polri.
Fakta Menarik tentang Budi Gunawan
- Lulusan terbaik Akpol 1983 dan PTIK 1986.
- Pernah menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri.
- Jenderal termuda di Polri pada tahun 2004.
- Menjabat sebagai Kepala BIN sejak 2016 hingga kini.
Dengan perkembangan ini, banyak yang menantikan langkah selanjutnya dari Presiden Jokowi dan DPR dalam menentukan pengganti Budi Gunawan di posisi Kepala BIN.