Budi Gunawan Dirumorkan Masuk dalam kabinet yang Akan Dibentuk Prabowo
Beredar kabar jika dua "kader" PDI Perjuangan yaitu Abdullah Azwar Anas dan Budi Gunwan akan masuk dalam kabinet yang akan dibentuk oleh Prabowo Subianto. Abdullah Azwar Anas saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). Sedangkan Budi Gunawan saat ini masih menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN).
Kabar ini sekaligus menjadi memunculkan pertanyaan mungkinkah? Pasalnya PDI Perjuangan hingga saat ini menjadi satu-satunya partai di parlemen yang belum menentukan sikap bakal berada di dalam atau di luar pemerintahan Prabowo-Gibran ke depannya.
Sebelumnya Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya pernah menggagas kabinet yang akan dipimpinnya nanti berupa Zaken Kabinet. Apakah masuknya Budi Gunawan dalam kabinet bagian dari zaken kabinet?
Zaken Kabinet sendiri merupakan sebuah kabinet yang akan diisi oleh para profesional dan kalangan ahli.
Zaken Kabinet adalah istilah dalam politik Belanda yang merujuk pada "kabinet ahli" atau "kabinet profesional," yang terdiri dari para menteri yang umumnya tidak berasal dari partai politik tertentu. Kabinet semacam ini biasanya dibentuk oleh para ahli atau profesional yang memiliki keahlian khusus di bidangnya masing-masing, bukan karena keterikatan politik.
Apa itu Zaken Kabinet
Zaken Kabinet sering dianggap sebagai pilihan dalam situasi krisis atau ketika pemerintahan koalisi politik sulit dibentuk. Dalam konteks ini, kabinet semacam itu diharapkan bisa bekerja secara efektif dan obyektif, lebih fokus pada penyelesaian masalah daripada kepentingan politik partai.
Profil Budi Gunawan: Kepala BIN dan Mantan Wakapolri
Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan adalah salah satu tokoh penting di Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sejak September 2016. Sebelumnya, ia dikenal sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), mendampingi dua Kapolri, yaitu Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Latar Belakang dan Pendidikan Budi Gunawan
Budi Gunawan adalah lulusan terbaik dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1983. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan berhasil lulus pada tahun 1986 sebagai lulusan terbaik. Kariernya di kepolisian dimulai ketika ia ditempatkan di PTIK Jakarta setelah menyelesaikan pendidikannya di Akpol.
Perjalanan Karier di Kepolisian
Karier Budi Gunawan terus berkembang seiring penugasan di berbagai wilayah, mulai dari Polda Lampung, Palembang, hingga Bogor. Puncak karier awalnya terjadi pada tahun 1999 ketika ia diangkat menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden. Ketika Megawati menjadi Presiden pada 2000-2004, Budi tetap setia sebagai ajudan.
Pada tahun 2004, Budi Gunawan menjadi Jenderal termuda di Polri setelah dipromosikan dari Kombes menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan posisi sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.
Kontroversi Pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri
Pada Januari 2015, Presiden Jokowi mengajukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri kepada DPR. Meskipun Budi dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR, ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan transaksi mencurigakan.
Sebagai respons, Budi mengajukan gugatan praperadilan dan berhasil memenangkannya pada pertengahan Februari 2015. Namun, Jokowi akhirnya menunjuk Badrodin Haiti sebagai Kapolri baru, sementara Budi Gunawan diangkat sebagai Wakapolri.
Budi Gunawan sebagai Kepala BIN
Pada 9 September 2016, Budi Gunawan diangkat oleh Presiden Jokowi menjadi Kepala BIN dan meraih pangkat Jenderal Polisi. Meskipun seharusnya pensiun dari Polri pada tahun 2018, Budi Gunawan tetap menjabat sebagai Kepala BIN hingga sekarang karena posisi tersebut tidak tunduk pada aturan usia pensiun PNS/Polri.
Fakta Menarik tentang Budi Gunawan
Budi Gunawan adalah lulusan terbaik Akpol 1983 dan PTIK 1986.
Pernah menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Merupakan salah satu jenderal termuda Polri pada tahun 2004.
Menjabat sebagai Kepala BIN sejak 2016 dan tetap memegang posisi tersebut hingga kini.