Budi Daya Kepiting Bakau dalam Jeriken Bekas Hasilnya bikin Puas
Selain hidup di habitat asli di kawasa hutan bakau, kepiting bakau (Scylla serrata) ternyata bisa dibudidayakan di rumah. Tempatnya juga sederhana di dalam jeriken bekas, plus air laut, dan diberi makan ikan.
Rahmad Sudaryanto, 57 tahun, warga Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo berhasil membudidayakan kepiting bakau di rumahnya. Ia menyebut budi daya kepiting bakau itu bermetode vertical crab house atau box apartement. Meski istilahnya mentereng (bahasa Inggris) wujudya berupa jeriken bekas yang dbersusun lima.
Setiap jeriken berukuran 40 cm x 25 cm x 20 cm ini diisi satu ekor kepiting bakau. Setiap rumah (apartement) sengaja diisi satu kepiting untuk menghindari sifat kanibalisme jika kepiting-kepiting dicampur jadi satu rumah. Selain itu pertumbuhan kepiting bakau jadi lebih cepat besar.
“Dengan sistem vertical crab house atau box apartement, bobot kepiting bakau bisa mencapai 1 kilogram,” ujar Rahmad di rumahnya, Sabtu, 9 Desember 2023. Dengan berat 1 kilogram tentu kepiting bakau tersebut banyak (pasar) yang mengincarnya.
Rahmad kemudian menunjukkan cara pembesaran kepiting bakau yang awalnya berukuran 3-5 cm. Benih kepiting itu ia beli dari nelalayan Mayangan, Kota Probolinggo dengan harga Rp4 ribu per ekor.
Setiap benih kepiting bakau dimasukkan ke dalam rumahnya (apartement), yang didalamnya berisi air laut ditambah perangkat sirkulasi air. Setiap hari, kepiting diberi makan ikan laut segar. “Air laut harus terjaga dijaga dengan membersihkan sisa makanan agar kepiting tetap sehat,” katanya.
Satu lagi yang kata Rahmad merupakan faktor penting dalam budi data kepiting bakau sistem vertical crab house. Kadar garam dalam air laut dijaga minimal 20-30 persen. “Kadar garam setiap hari saya cek dengan alat Refraktometer,” katanya.
Air laut sebagai media budi daya kepiting bakau, kata Rahmad, sengaja ia beli dari para nelayan. Mereka mengambil air laut di tengah laut. Sebab kalau air laut di pinggiran biasanya sudah tercemat polutan seperti, oli bekas, bahan bakar minyak (BBM), hingga sampah.
Pertumbuhan kepiting bisa dilihat dari nafsu makannya, semakin rakus saat makan maka semakin cepat besar. “Biasanya ketika kepiting ini pertumbuhannya cepat, maka kepiting ini akan berganti cangkang," ujarnya.
Harga jual kepiting bakau hasil budi daya Rahmad ditawarkan Rp200-500 ribu per ekor untuk berat kepiting 700 gram hingga 1 kg. "Biasanya selain melayani konsumen perorangan, kepiting bakau kami kirim ke restoran, atau rumah makan seafood di Malang, Surabaya, hingga Bali," katanya.
Kaya Kepiting Bakau
Kepiting bakau (Scylla) adalah sejenis kepiting yang hidup di ekosistem hutan bakau dan estuaria, termasuk anggota suku Portunidae. Kepiting yang mempunyai nilai ekonomis penting ini didapati di pantai-pantai pesisir Asia, Afrika, dan Australia. Dalam bahasa Inggris kepiting bakau dikenal sebagai mangrove crab, mud crab, dan juga Indo-Pacific swamp crab.
Mengutip Ng, PKL., D. Guinot & PJF. Davie. 2008. "Systema Brachyurorum: Part I. An annotated checklist of extant Brachyuran crabs of the world." Raffles Bulletin of Zoology 17: 1–286, sebelumnya kepiting bakau dianggap hanya memiliki satu spesies, yakni Scylla serrata. Kini kepiting bakau diyakini setidaknya terdiri dari empat spesies, yang keempat-empatnya memiliki habitat yang hampir serupa.
Sementara di Probolinggo yang memiliki garis pantai sekitar 56 Km, kepiting bakau banyak ditemui di kawasan hutan bakau. Bahkan di tambak-tambak ikan dan udang, kepiting bakau biasanya juga ikut “nimbrung” hidup.