Buaya Sungai Sadar Mojokerto Ditangkap, Warga Tumpengan
Buaya muara di aliran Sungai Sadar Mojokerto berhasil ditangkap warga menggunakan sarung. Buaya berukuran sekitar 2 meter itu bakal dilepas ke habitatnya setelah warga menggelar sedekah tolak bala.
Saat ini buaya berusia 2 tahun lebih itu masih berada di ruang kosong kantor Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro.
Kepala Dusun Toroyono Andri Dwi Prasetyo mengatakan, sebelum melepas buaya ke habitat asalnya, dia meminta kepada seluruh ketua RT untuk memberitahukan kepada warganya bahwa akan digelar sedekah bumi tolak bala, pada Minggu 13 Juni 2021 pukul 09.00 WIB.
Sedekah bumi tolak bala itu digelar setelah munculnya buaya di aliran Sungai Sadar. Menurut kepercayaan sebagian warga, sedekah bumi tolak bala itu dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Warga mempunyai rencana mengadakan ritual tumpengan untuk tolak bala supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Andri saat dihubungi Ngopibareng.id, Jumat 11 Juni 2021.
Setelah sedekah bumi tolak bala digelar, buaya muara itu akan dilepaskan ke habitat asalnya, yakni di Sungai Brantas dengan arahan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim. Saat ini, lanjut Andri, buaya yang ditangkap warga masih disimpan di ruang kosong kantor Desa Sukoanyar dengan pengawasan dari pihak pemerintah desa. "Diberi makan dan minum serta pengairan yang cukup supaya buaya tetap sehat. Setiap hari BBKSDA memantau kesehatan buayanya," tegas Andri.
Sebelumnya, buaya muara itu muncul di Dusun Toyorono, Desa Sukoanyar, Ngoro, Mojokerto pada Minggu 6 Juni 2021 siang. Tepatnya berada disebelah timur jembatan Sungai Sadar. Warga sempat merekam penampakan buaya dengan panjang sekitar 2-2,5 meter itu menggunakan kamera ponsel. Videonya lantas beredar di medsos. Hewan pemakan daging itu ditangkap lima warga pada Rabu 9 Juni 2021, sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, satwa liar tersebut muncul di Sungai Sadar sekitar 1 kilometer di sebelah barat titik kemunculan pertama.