Buaya Sungai Sadar Mojokerto Ditangkap Pakai Sarung
Warga di sekitar Sungai Sadar, Dusun Turoyono, Desa Sukonyar, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, berhasil menangkap seekor buaya yang belakangan membuat geger warga setempat dan juga netizen. Buaya di sungai Sadar ini ditangkap menggunakan sarung pada malam hari.
Buaya Gegerkan Netizen Facebook
Penampakan buaya di sungai Sadar, Mojokerto ramai setelah videonya menyebar di Facebook dan Whatsapp. Tampak buaya berukuran kurang lebih satu meter muncul di pinggir sungai Sadar, Dusun Toyorono, Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro. Tepatnya berada di sebelah timur jembatan sungai Sadar Desa setempat.
Warga setempat mengaku penampakan buaya di sungai Sadar bukan yang pertama kali. Mereka percaya, akan ada musibah jika buaya menampakkan wujudnya pada manusia.
Hoaks Sayembara Rp 500 Ribu Tangkap Buaya
Geger penampakan buaya di sungai Sadar, Mojokerto disusul adanya berita bohong tentang sayembara penangkapan buaya. Dalam berita hoaks yang beredar viral di Whatsapp itu, disebutkan pihak Desa Sukoanyar menyediakan hadiah senilai Rp 500 ribu, jika berhasil membawa buaya hidup-hidup ke balai desa. Syaratnya, buaya harus ditangkap bersama-sama, dan nantinya akan diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Namun, berita ini dibantah oleh Kades Sukoanyar, Priyanto. "Itu bukan kebijakan pemerintah desa, juga dilarang BKSDA. Saya juga dapat info itu, dapat WA," katanya, pada Rabu 9 Juni 2021.
Petugas Resort Konservasi Wilayah 9 Mojokerto-Sidoarjo Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim Abdul Jalal mengatakan, pihaknya melarang keras masyarakat yang ingin menangkap buaya yang muncul di Sungai Sadar.
Menurutnya, buaya tidak menyerang manusia selama tidak diganggu. Sehingga tidak perlu ditangkap. Selain itu, buaya tergolong satwa yang dilindungi undang-undang."Kalau masyarakat menangkap sendiri sangat berbahaya. Buaya sifatnya berkelompok. Kalau tertangkap, yang lainnya pasti muncul dan menyerang. Apalagi itu di habitatnya," katanya.
Warga Tangkap Buaya Pakai Sarung
Namun, warga sekitar Sungai Sadar, Dusun Turoyono, Desa Sukonyar, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, berupaya menangkap buaya itu. Hingga pada Rabu, 9 Juni 2021, petang, buaya sepanjang 2,5 meter itu berhasil ditangkap beramai-ramai.
Kepala Dusun Toyorono Andri Dwi Prasetyo mengatakan, buaya ditangkap warga pada malam hari dengan alat seadanya. Menggunakan lampu senter dan sarung.
Lampu senter disorotkan tepat di mata buaya muara tersebut dari jarak satu meter sehingga membuat tidak bergerak sama sekali. "Lalu dengan spontanitas yang lain, lima orang bergerak cepat menutupi kepalanya (buaya) dengan menggunakan sarung," kata Andri.
Kini pihaknya sedang berkoordinasi dengan BKSDA. Pihaknya ingin agar buaya dikembalikan ke habitatnya, yaitu di sungai Brantas.
Empat Jenis Buaya di Indonesia
Buaya yang ditangkap di sungai Sadar belum diketahui jenisnya. Namun, buaya sendiri dikenal sebagai salah satu satwa endemik di Indonesia. Sedikitnya ada empat jenis buaya yang dikenal menghuni perairan di Indonesia.
Peneliti utama Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesa (LIPI), Hellen Kurniati, menjelaskan empat jenis buaya yang hidup di Indonesia. Antara lain, buaya muara (Crocodylus porosus), buaya siam (Crocodylus siamensis), buaya irian (Crocodylus novaeguineae), dan Buaya sepit atau Senyulong (Tomistoma schlegelii).
Di antara empat jenis buaya ini, buaya muara merupakan yang paling ganas. Panjang tubuhnya mencapai 8 meter dan memiliki daya adaptasi yang tinggi. Habitat hidupnya ada di hulu sungai hingga ke laut.
Hellen menyebut, keganasan buaya muara telah terlihat bahkan sejak buaya menetas dari telur. "Kami bantu menetas di penangkaran, dibukain telurnya. Kalau tidak hati-hati, dia keluar itu gigit tangan kita. Itu sudah reflek dia,” kata Hellen dikutip dari kompas.com, pada Jumat 11 Juni 2021.
Reptil besar ini meyukai pohon bakung dan bersarang di sana.
Sementara tiga buaya lain memiliki karakter yang lebih jinak, ukuran badan yang lebih kecil hingga 4 meter, dan tinggal di sungai.
Belum diketahui jenis buaya yang ditangkap warga di Sungai Sadar Mojokerto. Namun Kepala Bidang II BKSDA Riau Heru Sutmantoro menyebut buaya Senyulong memiliki kebiasaan memangsa ikan dan cengan ciri khusus warna kehitaman. Sedangkan buaya muara berwarna kecoklatan dan memangsa apa saja di muara.
Dari sejumlah foto dan video yang beredar, diketahui jika buaya di sungai Sadar, Mojokerto, memiliki panjang badan sekitar 2,5 meter, dan dengan motif hitam di bagian tubuhnya. (Ngo/Kmp/Lpt)