Buaya di Bengawan Solo Bojonegoro Muncul 3 Ekor, Besar dan Kecil
Jumlah buaya yang kerap muncul di pinggiran Sungai Bengawan Solo tepatnya di Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Bojonegoro, diperkirakan 3 ekor. Ada yang ukuran besar, sedang dan anakan. Reptil berdarah dingin itu, kerap muncul dan berjemur antara pukul 10.00 hingga pukul 11.00 siang.
Menurut Mohammad Solah, 57 tahun, buaya muncul dan sering berjemur menjelang siang. Kemunculan buaya sudah terlihat 3-4 hari lalu di pinggir Sungai Bengawan Solo, tepat di pinggir kandang kambing dan sapi milik Kusnudin, warga Desa Kebunagung.”Ya, terlihat berjemur di pinggir sungai,” tegas mantan Sekretaris Desa Kebunagung pada Ngopibareng.id Rabu 14 Desember 2022.
Kebetulan lokasi kandang kambing dengan pinggir Sungai Bengawan Solo, posisi tanahnya curam dan bertebing. Jaraknya dengan bibir sungai tak lebih dari 10 hingga 15 meter dengan kandang kambing. Tanah pinggir sungai ini juga beberapa tahun lalu kerap longsor. Hingga warga kemudian menanami pohon bamboo dan jenis tanaman lain untuk penahan longsor.
Untuk antisipasi pihak Badan Penanggulangan Bencana (BPBD), juga Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bojonegoro serta Kantor Kecamatan Padangan, datang ke lokasi. Di beberapa pinggir sungai diberi tulisan, ada awas ada buaya.”Sudah dipasang kemarin,” imbuh Soleh, ASN yang kini ditempatkan di Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Bojonegoro ini.
Akibat munculnya buaya di Sungai Bengawan Solo di Desa Kebunagung, aktivitas warga di pinggir sungai jadi sepi. Padahal di lokasi tersebut, kerap banyak orang memancing ikan dan mandi di sungai. Tetapi karena ada himbauan dari Pemerintah Bojonegoro sehingga warga jadi takut.”Ya jelas, jarang orang mandi di sungai dan jarang mincing,” tegasnya Kusnudin, warga Desa Kebunagng, yang juga pemilik kandang kambing di pinggir Sungai Bengawan Solo.
Seperti diketahui warga yang tinggal di pinggir Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Kebunagung Kecamatan Padangan, Bojonegoro, diminta untuk waspada. Menyusul munculnya buaya yang menepi di pinggir sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmar) Kabupaten Bojonegoro Ahmad Gunawan meminta warga yang tinggal di pinggir sungai untuk waspada. Paling tidak untuk sementara waktu untuk tidak mandi di sungai ata beraktivitas lama di sungai. “Buaya itu habitatnya di air. Makanya warga untuk berhati-hati jika berada di sungai," ujarnya.
Selain itu, lanjut Ahmad Gunawan, masyarakat diminta untuk cepat melapor ke Damkar Bojonegoro. Misalnya jika reptil ini naik ke permukaan air, warga diminta waspada. “Ya karena binatang buas, berisiko jika dekat,” tandasnya.
Pihak Damkar Bojonegoro juga akan melaporkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD). Setidaknya jika buaya ini muncul di Sungai Bengawan Solo. Dengan demikian nantinya ada tindak lanjut untuk tindakan kelanjutannya.