Bu Nyai, dan Kiai se Gresik Ikrar Dukung Gus Ipul-Puti
Sejumlah kiai dan pengasuh pondok pesantren se-Kabupaten Gresik mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, Jumat (16/3/2018).
Berlangsung di Pondok Pesantren Al-Furqon, Desa Wedoro Anom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, ada lima butir bunyi deklarasi yang diucapkan oleh ribuan jemaah dari jemaah Muslimat, Fatayat, Anshor, hingga Banser ini.
Di antaranya, kesanggupan untuk membantu memenangkan pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti.
KH Mashuri Abdurrochim, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Furqon, menerangkan tujuan pelaksanaan acara bertajuk "Majelis Sholawat Nariyah dan Doa Kemenangan untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno" ini.
Menurutnya, melalui acara yang digagas oleh Majelis Pecinta Sholawat Nusantara (Majelis Pesona) Kabupaten Gresik ini, para kiai berharap adanya pemimpin dari kalangan NU.
"Kami merindukan Jawa Timur bisa dipimpin oleh tokoh asli NU. Tokoh yang benar-benar memimpin NU dan membesarkan NU," urai Kiai Mashuri.
"Sehingga, sudah sewajarnya Gus Ipul meraih kemenangan. Ini yang akan kami usahakan. Kalau bisa dua periode," tegasnya
Sementara itu, Ketua DPC PKB Gresik, M Qosim, yang ikut hadir pada acara ini pun menegaskan bahwa para tokoh dan kiai di Gresik telah satu suara untuk mendukung pasangan yang dikenal dengan julukan Gusti ini.
"Di sini, ada Fatayat dan Ketua Muslimat se-kabupaten Gresik. Kumpulan hafidz dan hafidzoh se-kabupaten Gresik juga hadir. Tadi siang sudah ada khataman dan pembacaan Shalawat Nariyah 4444 kali. Shalawat Al Habsi hingga Istighotsah. Itu semua adalah ikhtiar batin untuk pasangan Gusti," kata Qosim pada sambutannya.
Qosim pun mengingatkan kepada para jemaah yang hadir untuk patuh dengan kehendak kiai.
"Kalau mau ikut dhawuhe kiai, maka bareng-bareng kita akan bersama ke surga," tegas pria yang juga menjabat Wakil Bupati Gresik ini.
Pada pertemuan tertutup ini, keponakan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) pun ikut memberikan sambutan. Ia berterimakasih dan mengatakan siap untuk melaksanakan perintah para kiai.
"Kabeh sedulur, Kabeh makmur, Itulah titpan para ulama. Kami akan mengimplementasikannya melalui program perubahan keberlanjutan," ujar Gus Ipul pada sambutannya.
Berdasarkan penjelasannya, selama sepuluh tahun mendampingi Gubernur Jatim, Soekarwo, ada sejumlah prestasi yang telah dilakukannya. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional, pendapatan perkapita, hingga program untuk madin.
"Sudah sepuluh tahun kami bersama Pakde Karwo memberikan penguatan kepada Madin. Mulai dari pemberian bosda hingga beasiswa. Inilah salah satu yang akan kami teruskan," jelasnya.
Di luar itu, pihaknya tak memungkiri masih adanya kekurangan. Di antaranya, masalah kesenjangan ekonomi di Pulau Madura dan antara desa dengan kota.
"Kesenjangan ini kalau tidak diselesaikan akan menimbulkan masalah baru," jelasnya.
Sehingga, untuk menyelesaikan masalah di Madura, pihaknya telah menyiapkan program Satria Madura (Satu Triliun untuk Madura).
Sementara, untuk mengatasi kesenjangan antara desa dan kota, pihaknya menyiapkan program Desa Cemara (Desa Cerdas Mandiri dan Sejahtera).
Di antaranya, dengan memasukan internet ke desa-desa. "Sehingga, pembuatan surat cukup di desa atau kecamatan. Tak perlu di kota apalagi ke tingkat provinsi," tegasnya.
Gus Ipul menambahkan bahwa dalam memimpin Jatim, harus mendatangkan pertolongan Allah. "Sehingga, pemimpin di Jatim harus mendatangkan Allah melalui kebijakan yang mengurangi kemaksiatan. Kami telah melakukannya, di antaranya, menutup lokalisasi. Pada 2016 lalu,. 47 lokalisasi dengan 7000 penghuni semua ditutup," tegasnya.
"Kami berterimakasih atas dukungannya dan kami siap mengawal perintah ulama," pungkasnya. (*)