Bu Guru SD ‘Penendang’ Pensiunan TNI Klarifikasi
Kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Jalan KH. Hasan Genggong, Kota Probolinggo yang diduga diwarnai penganiayaan terus berlanjut.
Kali ini, Kasiama, 57 tahun, guru SD Negeri Sukoharjo 3 Kota Probolinggo memberikan klarifikasi terkait tendangan yang dilakukan terhadap Kusman, 62 tahun, pensiunan TNI, yang belakangan kejang-kejang dan meninggal dunia di rumah sakit.
Didampingi penasihat hukumnya Mulyono, Kasiama mengakui, memang sempat menendang Kusman usai kecelakaan. “Usai kecelakaan, klien saya, Bu Kasiama sempat cekcok dan menendang namun tendangannya tidak mengenai laki-laki itu (Kusman, Red.),” ujar Mulyono, Selasa sore, 9 Agustus 2022.
Kasus laka lantas itu terjadi di Jalan KH. Hasan Genggong, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kadingaran, Kota Probolinggo, Senin siang, 8 Agustus 2022. Saat itu, Kasiama, warga Dusun Siwalan, Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo sedang mengendarai Honda PCX bernomor polisi (Nopol) N 2185 MJ hendak menyeberang ke arah utara.
Saat menyeberang itulah, dari arah belakang, motor Kasiama ditabrak motor yang dikendarai Kusman, 62 tahun, warga Dusun Krajan, Desa Kedungsumpit, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, yang juga mengendarai motor Honda PCX, Nopol N 3804 QT.
Keduanya pengendara motor akhirnya sama-sama terjatuh. “Usai terjatuh, laki-laki itu masih bisa berjalan dan tiba-tiba kejang. Jika meninggalnya karena ditendang, maka seketika langsung kejang," ujar Mulyono.
Dikatakan saat kejadian (laka lantas), Kasiama mengenakan pakaian gamis atau busana muslimah. Sehingga, gerakannya kurang bebas untuk melangkah dan bergerak, sehingga tidak mungkin bisa menendang dengan leluasa.
"Usai kecelakaan, laki-laki tersebut dalam posisi berdiri dan saat kejadian kami juga memiliki saksi yang kebetulan dekat dengan klien kami," kata Mulyono.
Hal senada diungkapkan Kustiomono, anggota Komite Sekolah di SDN Sukoharjo 3. Dua orang yang terlibat kecelakaan lalu lintas kemudian berdiri untuk meminggirkan motornya masing-masing.
Tak lama kemudian keduanya sempat adu mulut (cekcok). Kustiomono mengaku, mendengar Kasiama berteriak, "Kamu jangan sok jagoan, walaupun laki-laki."
"Setelah cekcok, semuanya klir, dan saya balik ke sekolah. Tetapi tidak beberapa lama, anak saya bilang bahwa laki-laki tersebut kejang-kejang,” ujarnya.
Kustiomono bersama warga kemudian membawa Kusman ke Puskesmas Sukoharjo dengan menggunakan mobil pikap. Karena kondisinya semakin parah, Kusman kemudian dirujuk ke RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. Kusman akhirnya meninggal dunia saat dalam perawatan di RSUD milik Pemkot Probolinggo itu.
Sementara itu Kapolresta Probolinggo, AKBP Wadi Sa’bani dikonfirmasi soal laka lantas yang awalnya ditangani Satlantas kemudian dilimpahkan kepada Satreskrim mengatakan, kasus ini sedang didalami jajarannya. Dikatakan, ada dugaan penganiayaan usai peristiwa tabrakan dua motor di Jalan KH. Hasan Genggong, Kota Probolinggo.
Disinggung apakah Kasiama sudah diperiksa terkait dugaan penganiayaan terhadap Kusman, Wadi Sa'bani mengatakan, sudah. “Pemeriksaan awal tentu sudah dilakukan, beberapa saat setelah kecelakaan lalu lintas,” ujarnya, Selasa sore, 9 Agustus 2022.
Selain akan melakukan autopsi terhadap jenazah Kusman, jajaran Satreskrim juga mengumpulkan sejumlah keterangan saksi yang mengetahui langsung laka lantas tersebut.
Ditanya soal Kasiama didampingi penasihat hukum, Wadi mengatakan, tidak ada masalah. “Silakan saja didampingi penasihat hukum itu haknya,” katanya.
Advertisement