Akhir Tahun Ada Bus Kota Layani GBT-Unesa Lidah Wetan-Mastrip
Akhir tahun nanti, Pemerintah Kota Surabaya akan ketambahan unit bus dalam kota. Penambahan unit bus kota ini sebagai bagian dari program pemerintah pusat yaitu Buy The Services (BTS) yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan. Yang membedakan Buy The Services dengan bus kota yang ada selama ini adalah pemerintah pusat yang akan membeli pelayanan kepada pihak operator.
Meski membeli layanan, namun pemerintah tetap menetapkan sejumlah syarat untuk operator bus agar bisa mengikuti lelang ini. Misalnya saja Menurutnya, beberapa syarat harus dipenuhi oleh pihak peyedia jasa atau pihak ketiga ini. Syarat tersebut antara lain, jenis bus, kategori kendaraan yang harus lower deck, dan di dalam bus disediakan fasilitas kursi roda untuk lansia dan fasilitas bagi pesepeda.
"Kemenhub nanti yang akan melakukan seleksi. Memilih penyedia yang mampu mencukupi kebutuhan angkutan tersebut. Sesuai dengan namanya, pemerintah membeli pelayanan pada pihak operator," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad beberapa waktu lalu.
Nantinya di Surabaya, BTS akan melayani enam rute di Surabaya. Yaitu Terminal Purabaya-Tanjung Perak via Darmo. Raya Lidah Wetan-Karang Menjangan-ITS. Sedangkan rute yang paling panjang yaitu Terminal Purabaya-Kenjeran Park via Merr. Panjangnya 51 Km.
"Untuk wilayah barat. Bus ini akan melayani rute yang belum tersentuh, yakni GBT-Unesa Lidah Wetan-Mastrip. Total panjang enam rute itu mencapai 276 Km," tambah Irvan.
Dengan rute tersebut, Irvan mengungkapkan, dibutuhkan 150 bus. Namun, karena pandemi bus akan didatangkan secara bertahap."Akhir tahun ini sebanyak 20 bus dulu," imbuhnya.
Di sisi lain, pemkot juga menyiapkan sarana dan prasarana lain. Seperti halte sebanyak 347 bus stop, marka jalan, dan manajemen rekayasa lalu-lintas.
Pelayanan BTS juga harus memenuhi Standard Pelayanan Minimum (SPM), dimana penumpang tidak diperbolehkan menunggu kendaraan terlalu lama. Maksimal 10 menit saja.
"Sistem pembayaran bus juga ditetapkan, seluruhnya cashless. Penumpang tidak perlu menyediakan uang tunai, pembayaran bisa menggunakan kartu non tunai," jelasnya.