BTS Bebas Wajib Militer masih Jadi Polemik
Semua pria di Korea Selatan harus mengikuti wajib militer atau wamil. Pelatihan sekaligus pendidikan militer ini wajib diikuti oleh pria Korea yang berusia 18-27 tahun. Program wamil ini dilakukan selama dua tahun. Tetapi, sejak pandemi COVID-19, durasi diperpendek bahkan peserta wamil dari kalangan artis bisa mengambil cuti.
Hanya atlet peraih medali Olimpiade atau medali emas Asian Games yang dapat dibebaskan dari wajib militer. Sementara itu, terjadi perdebatan panas di kalangan pemerintah juga publik Korea Selatan tentang apakah BTS juga harus dikecualikan dari wamil atau tidak.
Keputusan Kementerian Pertahanan Nasional BTS Wamil
Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan mengesahkan amandeman Undang-undang Dinas Militer baru yang memungkinkan para anggota BTS bisa menunda wamil hingga usia 30 tahun. Biasanya, 28 tahun menjadi usia maksimal pria Korea Selatan untuk memenuhi wajib militer.
Namun, BTS telah diizinkan menunda pendaftaran militer karena amandemen yang disahkan pada Desember 2020. Bahkan, BTS masih bisa manggung sampai ke luar negeri meski menjalani wamil
"Jika mereka bergabung dengan militer, mereka ada kesempatan untuk berlatih dan tampil bersama apabila ada jadwal konser di luar negeri," kata Lee.
Pro dan Kontra BTS Wamil Dibahas Kementerian Lainnya
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan mengadakan konferensi publik tentang industri musik. Acara itu digelar di kantor Departemen Perlindungan Hak Cipta Seoul di Yongsan-gu, Seoul.
Konferensi tersebut mengumpulkan Menteri Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Park Bo Kyun, Ketua Kim Chang Hwan dari Asosiasi Konten Musik Korea, Presiden Asosiasi Industri Label Musik Korea Yoon Dong Hwan, Presiden Asosiasi Penyanyi Korea Lee Ja Yeon, serta pejabat-pejabat agensi. Adapun agensi yang mengirim perwakilan adalah HYBE, SM Entertainment, YG Entertainment, JYP Entertainment, Brave Entertainment, dan Durduuru Artist Company.
Dalam acara tersebut, Menteri Park menanggapi permintaan beberapa peserta untuk "membuat keputusan tentang wajib militer untuk artis budaya pop seperti BTS sesegera mungkin".
Secara khusus, peserta menunjukkan masalah kesetaraan dengan daerah lain di mana pengecualian wamil diterapkan dan menyarankan agar standarnya dibuat terlebih dulu termasuk untuk artis budaya pop. Selain itu, mereka juga meminta pelonggaran tentang tinjauan video musik, penyusunan kontrak standar, hak cipta, penurunan harga tiket konser dan yang lain-lain.
Menteri Park Bo Kyun menganggap budaya populer adalah pesona budaya Korea dan ada andil para artis K-Pop dalam perkembangannya. Sang menteri juga akan mencari cara memperluas keragaman lewat meningkatkan peraturan di industri musik populer.
"Kami akan mempertimbangkan cara untuk memperluas keragaman, seperti meningkatkan dukungan bagi usaha kecil dan menengah untuk memasuki pasar luar negeri dengan memperluas peluang konser, dan memperluas dukungan studio musik dan musisi lokal," beber Park Bo Kyun.
Sang menteri bermaksud akan mengumpulkan opini dan menyerahkan pada pihak yang lebih berwenang. "Kami akan mengumpulkan opini publik sebagai masalah yang akan diputuskan Kementerian Pertahanan Nasional," kata Park Bo Kyun.
Agensi HYBE belum Mendaftarkan BTS Wamil
HYBE selaku label yang menaungi BTS menyatakan belum memutuskan waktu dan prosedur pendaftaran bagi BTS untuk wamil. Kegiatan individu telah direncanakan dengan album solo, dan kegiatan kelompok termasuk penampilan mereka di Busan pada Oktober mendatang.
"Kami berharap keputusan tentang amandemen Undang-Undang Dinas Militer bisa segera diambil," ucap CCO HYBE, Lee Jin-hyung.
Anggota BTS telah menyerahkan permasalahan tersebut kepada perusahaan. Mereka siap ketika negara memanggil.
"BTS telah menyampaikan pesan beberapa kali bahwa mereka akan menerima panggilan tugas ketika negara memanggil mereka, dan mereka tidak mengubah pendapat itu," Lee Jin-hyung menegaskan.