BRIN Sebut Hujan di Padang Ekstrem, Hujan 2 Bulan Turun Sehari
Kota Padang di Sumatera Barat diguyur hujan ekstrem pada Kamis dan Jumat dini hari, 13 dan 14 Juli 2023. Lima orang meninggal akibat tanah longsor dan seribuan rumah digenangi banjir, akibat air sehari yang disebut setara dengan hujan dua bulan.
Curah Hujan Ekstrem
Peneliti Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin menyebut hujan di Padang tergolong ekstrem. Menurutnya, akumulasi curah hujan akumulasi selama satu hari di Bandara internasional Padang pada 14 Juli 2023 menunjukkan 229 mm.
"Ini adalah curah hujan rata-rata dalam 1-2 bulan yang turun dalam satu hari," kata Erma, dikutip dari Tempo.
Curah hujan itu, bahkan melebihi nilai ambang batas intensitas hujan dalam satu bulan untuk menandai musim hujan, yaitu 150 mm.
Rekaman data hujan untuk Kota Padang, juga menunjukkan jika hujan sudah turun setiap hari sejak awal Juli 2023 dengan intensitas bervariasi dari 1,5 mm hingga 61 mm sebelum terjadi hujan ekstrem pada 14 Juli. Hujan yang intensif menyebabkan kondisi tanah mencapai titik jenuh dan memicu banjir.
"Kondisi wet spell atau hari-hari basah sudah mendahului hujan ekstrem sehingga membuat kondisi tanah mencapai titik jenuh di kota Padang. Inilah yang memperparah banjir meluas di wilayah Padang dan sekitarnya," kata Erma.
Hujan Ekstrem Meluas
Hujan ekstrem serupa juga turun di Sibolga yang mencapai 135 mm pada 13 Juli 2023. Sehingga, ini membuktikan jika hujan ekstrem tidak hanya terjadi secara lokal di Padang, tapi juga di wilayah lain dalam skala meso yang melibatkan peran gangguan cuaca pada skala meso.
Ia melanjutkan, hujan ekstrem pada skala meso berkaitan dengan dinamika vorteks (pusaran angin berputar) di Samudera Hindia bagian barat yang membangkitkan badai squall-line.
Vorteks itu terbentuk di pesisir barat Sumatera pada dua sentra lokasi menjelang tengah malam pada 13 Juli 2023, yaitu wilayah Aceh Singkil-Tapanuli-Mandaling Natal dan Padang Pariaman-Kota Padang.
Kondisi itu diperkuat dengan dukungan suhu permukaan laut yang menghangat di Samudera Hindia dekat Sumatera yang membuat aktivitas awan dan hujan mengalami multiplikasi.
Dalam catatan Erma, sektor perairan di Samudera Hindia sektor Jawa-Sumatera telah diteliti menjadi lokasi dominan yang dapat memicu hujan selama musim kemarau di Indonesia.
Selain itu, aktivitas Boreal Summer Intraseasonal Oscillation (BSISO) 1 fase 3 yang sedang menguat dengan lokasi di India- Samudera Hindia-Benua Maritim Indonesia turut memperkuat hujan.
Aktivitas gelombang BSISO memberikan dukungan terhadap suplai klaster awan raksasa yang bergerak dari Samudera Hindia menuju Laut Cina Selatan melintasi Sumatera dan Kalimantan.
Lima Orang Tewas
Hujan di Sumatera Barat menyebabkan banjir di tujuh kota dan kabupaten. Antara lain di Kota Padang dan Pariaman, kemudian di Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, dan Kepulauan Mentawai.
Seribuan rumah tergenang air hingga dua meter dan menyebabkan mereka mengungsi sesaat.
Tanah Longsor
Selain itu, lima warga setempat meninggal akibat tertimpa tanah longsor.
Advertisement