BRIN Kembangkan Rumah Komposit Tahan Gempa
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan berupa hasil riset dan inovasi di bidang kebencanaan. Salah satu riset dan inovasi BRIN di bidang kebencanaan yaitu Rumah Komposit Tahan Gempa (RTKG).
Menurut Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi Nasional BRIN bahwa RTKG berupa rumah berukuran 6x6 meter atau tipe 36. “Rumah tersusun dari panel atau papan dengan material komposit polimer. Papan dibuat sedemikian rupa sehingga tinggal dipasang (knockdown) seperti permainan lego,” ujarnya di laman brin.go.id dikutip pada Selasa 28 Mei 2024
Agus menjelaskan pembangunan RTKG cukup singkat, hanya tujuh hari dengan TKDN lebih dari 90% dan menggunakan genting metal yang ringan. Dengan perpaduan, rumah akan tahan terhadap guncangan besar. Sudah dilakukan simulasi internal, dan hasilnya RTKG mampu bertahan dan tidak roboh meski diguncang gempa bekekuatan 7 SR. keunggulan lainnya, rumah ini tahan terhadap kebakaran.
Program ini menekankan pentingnya pendanaan riset dan inovasi untuk mendorong kompetitivitas dan diferensiasi melalui penemuan-penemuan baru. Kemudian publikasi ilmiah, dan perlindungan kekayaan intelektual, seperti paten, dan desain industri.
“Selain inovasi di bidang kebencanaan, BRIN memiliki berbagai skema seperti skema Indonesian Research and Innovation Fund (IRIF) untuk mengoptimalkan sumber daya manusia, anggaran, serta infrastruktur riset di dalam negeri,” imbuhnya.
Skema IRIF, lanjutnya, memperkuat peran BRIN dalam melaksanakan tugas dan fungsi pendanaan terintegrasi di bidang riset dan inovasi. Selama ini berbagai skema fasilitas riset telah dibuat dan dimanfaatkan oleh periset dari berbagai kalangan di dalam negeri, baik dari BRIN, perguruan tinggi, swasta, industri, maupun masyarakat umum.
Mekanisme pemanfaatan IRIF menggunakan pola kerja sama internasional di bidang riset dan inovasi. Artinya pihak luar negeri dapat melakukan riset di Indonesia atau sebaliknya melalui skema kerja sama kedua belah pihak.
Skema berikutnya berupa fasilitasi riset dan inovasi dengan prosedur yang meliputi semua prosesnya melalui online, terbuka sepanjang tahun untuk masyarakat, dievaluasi berdasarkan rekam jejak. pendanaan tersedia hanya untuk biaya penelitian langsung, bukan untuk kegiatan pendukung.
“Berbagai skema tersebut, yaitu Pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Kompetisi, RIIM Ekspedisi, RIIM Start-Up, RIIM Invitasi, RIIM Kolaborasi, Pusat Kolaborasi Riset (PKR), Pengujian Produk Inovasi Kesehatan, dan Pengujian Produk Inovasi Pertanian,” ungkapnya.
Advertisement