Breast Prostesis, Pengganti Payudara Setelah Melakukan Matektomi
Beberapa kasus kanker payudara terkadang membutuhkan tindakan matektomi (operasi pengangkatan payudara) untuk mencegah penyebaran sel kanker.
Kehilangan salah satu payudara tentu akan berimbas pada kepercayaan diri seseorang. Selain itu juga akan berimbas pada postur tubuhnya.
Virgie Keen, perwakilan Can-Care Indonesia mengatakan, saat ini ada upaya menanggulangi kehilangan payudara, yakni melakukan rekonstruksi melalui bedah plastik atau bisa menggunakan breast prostesis.
Tidak semua orang mampu melakukan bedah rekonstruksi. Ini karena beberapa penyebab, yaitu trauma dan mahalnya biaya operasi bedah. Namun, saat ini ada pilihan yang lebih murah, yakni menggunakan breast prostesis.
"Breast prostesis merupakan silicon pengganti payudara yang digunakan bagi pasien kanker payudara yang melakukan masektomi," ujar Virgie, dalam acara Breast Cancer Awareness Campaign di Atrium Tunjungan Plaza 6, Surabaya, Jumat, 11 Oktober 2019.
Lanjut Virgie, keuntungan menggunakan breast prostesis ini adalah mengembalikan rasa percaya diri yang hilang, akibat kehilangan payudara.
Kata Virgie, selain kurang percaya diri, tidak adanya payudara juga akan mempegaruhi postur tubuh seseorang. Payudara ada masanya. Kalau payudara, hilang tentu tubuh akan mengikuti. Misal, bahu yang biasanya tegak akan membungkuk.
"Dengan memakai breast prostesis ini perubahan bentuk tubuh tentu akan bisa dicegah," kata Virgie.
Menurut Virgie, breast prostesis yang baik adalah yang disesuaikan dengan bentuk payudara asli. Karena setiap perempuan memiliki bentuk payudara berbeda. Jadi, sebelumnya akan dilakukan viting yang menyesuikan bentuk payuadara aslinya.
Breast prostesis mempunyai dua jenis yang bisa digunakan, pertama prostesis yang dimasukan ke dalam bra untuk kegiatan sehari-hari. Dan kedua, prostesis yang bisa ditempel langsung pada payuadara yang hilang.
"Biasanya breast prostesis jenis kedua ini digunakan saat ingin mengenakan gaun pesta atau gaun yang terbuka di bagian dada," kata Virgie.
Untuk perawatan breast prostesis ini mudah, yaitu cukup dibersihkan dengan air lalu digosok dengan sabun atau sampo. Breast prostesis ini juga bisa bertahan selama 17 tahun selama dirawat dengan baik.
Can-Care Indonesia dalam menghadapi pasca operasi kanker payudara bekerja sama dengan Adi Husada Cancer Center (AHCC) dalam perawatan post cancer atau perawatan pasca kanker.
Advertisement